Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Menuju Olmpiade 2020] Berlatih di Kumamoto, Hendra Ucapkan Terima Kasih
15 Juli 2021
[Menuju Olmpiade 2020] Berlatih di Kumamoto, Hendra Ucapkan Terima Kasih
 
 

Tim bulutangkis Indonesia sudah tiba di Prefektur Kumamoto, Jepang pada tanggal 8 Juli lalu. Selama kurang lebih 10 hari mereka akan menjalani training camp di kota ini sebelum berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Sambutan hangat dan dukungan semangat pun diberikan warga dan pemerintah setempat. Bahkan sejak tim tiba di Bandara Haneda, Tokyo.

Tim yang harus transit dulu selama kurang lebih sembilan jam di Tokyo disewakan dua ruangan khusus selama lima jam untuk makan siang dan beristirahat. Kemudian ketika tiba di Kumamoto pun, tim disambut riuh warga yang memegang atribut Merah-Putih dan kata-kata penyemangat.

Para siswa-siswa SD pun membuat sejumlah prakarya, termasuk poster, untuk mendukung tim Indonesia meraih hasil terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami sangat berterima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada warga Kumamoto, khususnya Pemerintah Provinsi Kumamoto yang telah menyambut dan memfasilitasi Tim Olimpiade Indonesia dengan sangat baik dan menyenangkan," ujar Eddy Prayitno, manajer tim bulutangkis Indonesia usai acara pertukaran cenderamata antara PBSI dengan pemerintah Kumamoto, Selasa (13/7) siang waktu setempat.

Pada acara pertukaran cenderamata tersebut, tim Indonesia yang diwakili Eddy Prayitno (manajer tim), Rionny Mainaky (Kabid Binpres), Iwan Hermawan (Kasubid Sports Science dan Pelatih Fisik), dan Hendra Setiawan memberikan batik dan piagam terima kasih dari Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna kepada Gubernur Kumamoto.

Sementara, Prefektur Kumamoto yang mendelegasikan kepada pejabat pemerintahannya memberikan t-shirt, souvenir, dan snack khas Kumamoto.

"Saya mewakili tim Indonesia mengucapkan terima kasih karena sudah bisa berlatih di sini selama kurang lebih 10 hari," tutur Hendra. "Semoga ini bisa menambah semangat kami dan kami bisa berprestasi maksimal di Olimpiade Tokyo 2020 ini," tutup Hendra.