Tahun 2021, tim Para Bulutangkis Indonesia meraih prestasi yang cukup baik di ajang internasional. Di Paralimpiade, atlet Indonesia berhasil meraih 2 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu. Prestasi ini juga ditunjukkan atlet-atlet difabel muda dalam ajang Asian Youth Paralympic Games di Bahrain. Tim para badminton Indonesia menyumbangkan 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Untuk mengikuti perkembangan Para Bulutangkis, maka diperlukan untuk mengenal nomor pertandingan dalam para bulutangkis sbb:
WH1
Atlet difabel yang punya keterbatasan di kedua kaki serta fungsi gerak tubuh. Atlet WH1 menggunakan kursi roda.
WH2
WH2 juga ditujukan pada atlet difabel yang punya keterbatasan di salah satu/kedua kaki namun fungsi gerak tubuh bagian atasnya lebih baik dari atlet WH1. Atlet WH2 juga menggunakan kursi roda.
SL3
Atlet difabel yang memiliki keterbatasan di satu/kedua kaki & memiliki gangguan keseimbangan saat berjalan/berlari. Atlet di kelas ini boleh menggunakan kaki palsu.
SL4
atlet difabel yang memiliki keterbatasan di satu/kedua kaki namun lebih seimbang saat berjalan/berlari dibanding kelas SL3. Atlet di kelas ini juga boleh menggunakan kaki palsu.
SU5
Atlet difabel yang memiliki keterbatasan pada anggota gerak bagian atas baik karena amputasi, penyakit, maupun bawaan sejak lahir.
SS6
Atlet difabel yang memiliki tinggi badan yang jauh lebih pendek dari manusia dewasa normal akibat kondisi genetik, hormonal, atau yang lainnya.
(HG)