Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Angin Kencang Jadi Tantangan
28 Juni 2012
Angin Kencang Jadi Tantangan
 
 

Berlaga di GOR Jati Diri Semarang, ternyata memiliki tantangan tersendiri bagi sejumlah pebulutangkis yang tengah berlaga pada Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Tengah Open 2012. Faktor angin menjadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan oleh pemain, karena berpengaruh pada penempatan shuttlecock. Paling tidak hal ini dirasakan oleh beberapa pemain PB Djarum di sejumlah nomor.

Aida Arum Amanah, unggulan pertama tunggal remaja putri mengaku cukup kesulitan dalam penempatan shuttlecock dikarenakan faktor angin. "Anginnya di sini cukup terasa dan nggak beraturan, jadi agak kerepotan untuk nempatin bola," katanya.



Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Hantoro. Pasangan Arsya Isnanu Ardi Putra di nomor ganda taruna putra ini cukup terganggu dengan angin di dalam GOR. Ia mengatakan bahwa kencangnya angin dirasa sulit untuk memprediksi kedatangan shuttlecock atau bahkan ketika ia melakukan serangan. Namun, Hantoro tak lantas pasrah dengan hal ini. Ia justru semakin semangat untuk lebih fokus dalam bermain.

"Anginnya memang terasa. Ya ini jadi tantangan tersendiri saat bermain," ungkap Hantoro di sela-sela pertandingan.



Kencangnya angiin juga dirasakan oleh pemain tunggal dewasa putri, Dinar Dyah Ayustine. Mengalahkan pemain Pelatnas, Milicent Wiranto, Dinar cukup terpengaruhi oleh angin yang tak beraturan.

"Di sini anginnya lebih terasa dan nggak beraturan, jadi lebih sulit. Tadi juga bola suka berhenti tiba-tiba. Kalau di Bandung juga terasa anginnya, tapi masih bisa dikontrol," jelas Dinar.

Di babak pertama ini Dinar berhasil menjegal atlet Pelatnas tersebut dalam dua game, 21-19 dan 22-20. (NM)