PB Djarum akhirnya harus puas menduduki posisi runner up pada kejuaraan bulutangkis antar klub beregu campuran junior Pembangunan Jaya Cup 2011. Dihadapan penonton yang memadati hall Asia Afrika, Senayan, Jakarta, putra-putri PB Djarum harus mengakui pemain-pemain dari PB Jaya Raya dengan kedudukan akhir 1-3.
Di partai pertama PB Djarum menurunkan pasangan Edi Subaktiar/Praveen Jordan melawan Putra Eka Rhoma/Hafidz Faisal. Pasangan yang baru di satukan ini, di game pembuka tampil belum optimal. Keduanya masih banyak melakukan kesalahan yang tidak semestinya. Kendati demikian pasangan ini bisa memimpin sampai jeda game pertama dengan 11-9 setelah bola tinggi di depan net di hajar oleh Praveen. Setelah bisa disamakan dengan 11-11, Edi sempat protes pada wasit ketika angka berada pada 11-13. Edi merasa bola yang mendarat yang daerah pertahanannya keluar, tetapi wasit tetap pada pendiriannya. Beruntung hal ini tak mempengaruhi konsentrasi Edi. Baik Edi dan Praveen tetap bisa menjalankan pola permainannya. Angka pun terus melaju dengan selisih tak pernah lebih dari dua angka saja sampai kedua pasangan bisa menciptakan deuce 20-20. Sayangnya di saat angka kritis konsentrasi pasangan PB Djarum menurun, sehingga dua angka penutup game pertama di rebut lawan dengan 20-22.
Edi/Praveen yang banyak melakukan kesalahan di game kedua dan sempat tertinggal jauh dengan 6-16 bisa mengejar dan menyamakan kedudukan sampai 20-20. Tetapi dewi fortuna belum memihak pada mereka. Keduanya harus mengakui keunggulan lawan dengan 21-23. “Sebenarnya saya sudah sering bertemu dengan mereka tapi dengan pasangan yang berbeda dan beberapa kali menang. Bermain tim memang berbeda dengan bermain perorangan. Saya tadi bermain tidak seperti biasanya, “ ujar Edi. Kedudukan pun sementara PB Djarum tertinggal dengan 0-1.
Pada partai kedua, PB Djarum menurunkan tunggal putri Dinar Diah Ayustine melawan Dian Fitriani. Dinar sebenarnya mampu mendikte lawan dan mengendalikan permainan. Ia terlihat sedikit lebih unggul dalam teknik pukulan. Hanya saja ia sering membuat kesalahan sendiri. Lawan lebih banyak mendapat angka dari kesalahan yang ia buat, sehingga ia kalah dengan 12-21, 15-21. Kekalahan Dinar membuat PB Djarum semakin tertinggal dengan 0-2.
Thomi Azizan Mahbub yang dipercaya turun di partai ketiga menjawabnya dengan kemenangan. Meski ia sempat membuat khawatir para pendukungnya, tetapi ia bisa mentuntaskanya dengan baik. Menghadapi Ichwan Noor Yudha, Juara Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta 2011 ini sempat dipaksa bermain rubber game dan selalu dalam keadaan tertinggal. Thomi yang sudah bermain baik, diluar dugaan mendapat perlawanan yang sangat ketat dari lawannya. Bahkan di game pertama ia kalah dengan 18-21. Drama perjuangan Thomi tergambar jelas di akhir game kedua. Mental bertanding Thomi benar-benar di perlihatkan dengan sangat baik. Dengan gigih ia terus menyerang lawan, meski lawan masih bisa menghalau serangannya. Tak sekalipun ia mengendurkan serangan-serangannya. Akhirnya stamina lawanpun terkuras. Sementara Thomi masih terlihat bugar dan tetap bersemangat menyerang. Angka yang berjalan rapat dari awal game kedua sampai terjadi deuce 25-25, akhirnya di tutup Thomi dengan 27-25. Kemenangan yang di rebut Thomi membuat suporter lawan terdiam. Pada game penentuan, Thomi tak pernah mengendurkan sedikitpun serangannya. Ia akhirnya unggul jauh dengan 21-9. Kedudukan secara tim pun berubah 1-2.
Partai ke empat mempertemukan ganda putri Melati Daeva Oktaviani/Ririn Amelia dengan Dian Fitriani/Aris Budiharti. Meski mendapat perlawanan yang ketat, Melati/Ririn bisa merebut game pertama dengan 21-18. Di game kedua ganti pasangan Jaya Raya yang menang dengan 21-17. Pada game penentuan pertandingan berjalan sangat seru. Berulang kali kedua pasangan secara bergantian saling serang. Tetapi keberuntungan akhirnya berpihak pada Jaya Raya. Meski pasangan PB Djarum sudah berjuang maksimal, akhirnya mereka menyerah dengan 15-21. Dengan hasil ini maka Jaya Raya secara tim unggul 3-1 dan berhak memboyong Piala Pembangunan Jaya serta uang pembinaan sebesar RP. 200.000.000,-. Sementara PB Djarum sebagai runner up berhak memperoleh uang pembinaan sebesar Rp. 125.000.000,-
“Anak-anak sudah berjuang sangat baik. Tetapi lawan memang bermain lebih baik hari ini,” ujar Sigit Budiarto yang selalu memberikan arahan pada pemain. “Ke depannya kita akan mempersiapkan diri lebih baik lagi,” tambahnya.
Pada perebutan posisi ketiga akhirnya di menangkan oleh Tangkas Alfamart setelah mengalahkan Mutiara Bandung dengan 3-1. (AR)