Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Tunggal Putra Perlu Diwaspadai
10 Januari 2011
Tunggal Putra Perlu Diwaspadai
 
 

Sepanjang tahun 2010, beberapa atlet tunggal putra PB Djarum meraih popularitasnya. Namun tugas besar masih menanti di tahun 2011 untuk mendongkrak tidak hanya popularitas, namun juga prestasi yang lebih mencolok. Dionysius Hayom Rumbaka yang sekarang menghuni Pelatnas contohnya, berhasil menjadi pemain bersinar yang mengusung bendera PB Djarum.

Dionysius Hayom RumbakaTentu saja ada beberapa nama atlet tunggal putra PB Djarum selain Hayom yang sempat mengantongi gelar sepanjang tahun 2010, seperti Andre Kurniawan Tedjono yang menapaki podium kemenangan di Austrian International Challenge, atau Shesar Hiren Rhustavito yang menjuarai Kejurnas 2010 kategori Taruna; namun secara garis besar, Hayom memiliki catatan prestasi tersendiri.

Tahun lalu, Hayom menjuarai turnamen sekelas India Open Grand Prix. Di Taipei Open Grand Prix Gold, ia juga sempat mengalahkan Wong Wing Ki (Hongkong), Shao Wen Hsu (Taipei), dan Chan Kwong Beng (Malaysia) yang merupakan pemain harapan negaranya masing-masing. Walaupun akhirnya Hayom dihentikan oleh Shon Wan Ho (Korsel) di semifinal, tetapi kiprahnya di turnamen ini tetap layak diacungi jempol, apalagi ia juga menuai pujian dari seniornya, Taufik Hidayat, yang mengalahkannya di final Indonesia Open Grand Prix Gold.

Hayom juga mengalami peningkatan yang tergolong signifikan tentang peringkat internasionalnya. Ia mengawali tahun 2010 dengan berada di peringkat 30 dunia, lalu mengakhiri tahun tersebut dengan bertengger di 20 besar dunia atau tepatnya di peringkat 19 dunia. Ditambah dengan usianya yang “baru” menanjak ke 22 tahun Oktober silam, Hayom tentu saja masih sangat berpotensi untuk melaju ke garda depan perbulutangkisan tunggal putra Indonesia. Ia saat ini adalah pemain terbaik keempat yang dimiliki Indonesia; tepat di bawah tiga pemain “senior” Indonesia: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso.

Shesar Hiren RhustavitoDari kategori Taruna, sorotan berada pada Shesar Hiren Rhustavito (yang biasa dipanggil Vito) dan Arief Gifar Ramadhan. Kedua putra Taruna PB Djarum ini sama-sama memiliki gelar juara di turnamen nasional tahun lalu, serta telah mencicipi rasanya persaingan kelas dewasa enam turnamen internasional Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Vito adalah juara Kejurnas Taruna 2010 menang dengan mengalahkan rekannya sendiri, Arief Gifar Ramadhan dan di Sirnas Manado. Di kelas turnamen internasional dewasa, pencapaian terbaiknya adalah masuk ke 16 besar kejuaraan Brazil International Badminton Cup. Tak banyak berbeda, Arief adalah juara Sirnas Bali dan kejuaraan Walikota Surabaya Cup, serta lolos ke semifinal Brazil International Badminton Cup serta menjadi perempat finalis di India International Challenge.

Selain ketiga nama yang dijabarkan di atas, Bandar Sigit Pamungkas yang seusia Hayom juga boleh diperhatikan kiprahnya di tahun yang baru ini karena pencapaiannya di turnamen-turnamen internasional tahun lalu menunjukkan konsistensi peningkatan. Di dua turnamen internasional pertamanya tahun lalu –Singapore International Series dan Indonesia International Challenge, ia mentok di 64 besar. Namun di dua pertandingan terakhir, ia terlihat semakin mengkilat. Ia lolos ke perempat final Bank of Scotland International Championship dan ke semifinal Welsh International.

Tetapi bagaimana pun juga, secara garis besar kategori tunggal putra bukanlah kategori terkuat PB Djarum tahun lalu, walaupun berhasil menempatkan paling banyak, yakni empat pemain di 10 besar. Atlet berprestasi di kategori ini masih dengan catatan prestasi yang tergolong belum stabil. Bandingkan dengan wakil dewasa 10 besar nasional di tunggal putri yang memiliki tujuh wakil (70%) atau ganda putra yang memiliki 12 atlet PB Djarum dari total 20 atlet (60%) 10 besar nasional.

Inilah salah satu kategori yang masih harus menjadi perhatian penting di tahun yang baru, tidak hanya di PB Djarum namun juga bagi perbulutangkisan Indonesia secara umum karena sampai saat ini regenerasi partai ini seakan-akan masih belum menemukan titik terang. Semoga di tahun yang baru, PB Djarum akan mampu mematahkan kepelikan yang ada di kategori ini dan sukses menghantarkan lebih banyak lagi atlet-atlet tunggal putra yang kompeten untuk mewakili Indonesia di ranah internasional. (DC)