Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Menanti Bangkitnya Ganda Taruna Putri
15 Januari 2011
Menanti Bangkitnya Ganda Taruna Putri
 
 

Melati/RirinJakarta - PB Djarum bisa dikatakan paling minim gelar juara dari nomor ganda taruna putri. Kekalahan tiga wakilnya sekaligus di perempat final Kejuaraan Nasional (Kejurnas) patut menjadi bahan evaluasi untuk menggenjot prestasi di tahun 2011 ini. Namun demikian bukan berarti sektor ini tidak mencatatkan prestasi ditahun 2010. PB Djarum berhasil meraih gelar perdana untuk nomor Ganda taruna putri melalui pasangan debutan, Melati Daeva Oktaviani/Ririn Amelia di Djarum Sirnas Jakarta. Pasangan ini bak kuda hitam, memecah kebuntuan dan berhasil menumbangkan unggulan-unggulan termasuk pemegang juara di dua Sirnas sebelumnya, Anggia Sitta/Shella Devi Aulia di babak semi final. Melati/Ririn pun kembali berhasil menjadi juara di putaran terakhir Djarum Sirnas di Medan. Sayang, mereka kehilangan kesempatan untuk berlaga di Kejurnas, karena hanya finish di tempat kedua di Kejurprov Jawa Tengah.

Selain melalui Melati/Ririn, PB Djarum memiliki dua pasangan lain yang cukup disegani. Pasangan Aulia Putri Darajat/Nurbeta Kwanrico serta pasangan jangkung Deariska Putri Medita/Gloria Emanuelle Widjaja. Diparuh pertama tahun 2010 mereka bisa ditaklukan lawan-lawannya, hingga tak ada satupun gelar yang mereka raih bersama. Prestasi terbaik Gloria/Deariska adalah finalis Djarum Sirnas Bandung dan Tegal ditambah runner up Tangkas Alfamart Junior Challenge Open.

Akhirnya sang pelatih memutuskan untuk memecah pasangan tersebut, Aulia dipasangkan bersama dengan Deariska, sedangkan Gloria dipadukan dengan Nurbeta. Dan kedua pasangan ini pun mampu menembus partai puncak di Djarum Sirnas Surabaya dengan menciptakan all Djarum final untuk pertama kalinya. Kali ini Gloria/Nurbeta sukses menjadi juara.

Gloria/NurbetaSetelah gagal di Kejurnas pada bulan November 2010, Gloria/Nurbeta membayar kegagalan tersebut. Pasangan ini akhirnya menutup tahun 2010 dengan gelar juara di arena Pertamina Open. Mereka pun menganggapnya sebagai kado akhir tahun, dan semoga hal ini menjadi pertanda akan bangkitnya putri-putri Petamburan. Semoga tahun 2011 mereka akan bisa lebih bersuara. Bravo!