Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Para Muda Ganda Putra Harapan Tahun Ini
11 Januari 2011
Para Muda Ganda Putra Harapan Tahun Ini
 
 

Jauh lebih menarik untuk menyimak kiprah generasi muda atlet muda ganda putra PB Djarum di internasional sepanjang tahun 2010 dibandingkan dengan para generasi di atasnya. Bukannya apa-apa, tetapi sebagai salah satu partai tulang punggung Indonesia selama ini, kita perlu terus mengikuti perkembangan para generasi muda, untuk melihat apakah hal manis tersebut akan terus berlanjut. Setidaknya dari sisi PB Djarum, hasilnya tergolong cukup baik.

Secara garis besar, partai generasi muda adalah ujung tombak PB Djarum. Sebanyak 60% pemain 10 besar nasional ganda putra dewasa Indonesia berasal dari PB Djarum, sedangkan di kategori Taruna terdapat empat pasangan (40%). Porsi ini menjadikan PB Djarum sebagai pemasok utama atlet top ganda putra Indonesia.

Spot light kita arahkan pada Didit Juang Indrianto/Seiko Wahyu Kusdiyanto. Pasangan yang baru berusia 19 dan 18 tahun ini tahun lalu berhasil merebut gelar juara di Brazil International Badminton Cup dan Cyprus International. Selain itu mereka juga sempat menyepak pasangan muda penuh potensi Korea Selatan, Kwon Yi Goo/Shin Baek Cheol di Korea Open Grand Prix.

Selain Didit/Seiko, ada pulaMuhammad Ulinnuha/Berry Angriawan yang juga berusia 19 tahun dan tahun lalu menjuarai Indonesia International Challenge dan XI Giraldilla Internacional di Kuba. Ulin/Berry juga lolos sampai semifinal Malaysia International Challenge dan merangsek ke perempat final Indonesia Open Grand Prix Gold. Ada pula Andrei Adista/Rahmat Adianto (20 tahun) yang menjadi runner up di Indonesia International Challenge dan Malaysia International Challenge.

Jones/DandiSelain ketiga pasangan di atas, PB Djarum juga memiliki beberapa pasangan solid yang baru naik kelas dari Taruna ke dewasa seperti Jones Ralfy Jansen/Dandi Prabudita dan Praveen Jordan/Rangga Yave Rianto. Jones/Dandi adalah juara Kejurnas 2009 dan 2010 serta beberapa Sirnas. Di internasional, Jones/Dandi telah mencicipi empat turnamen internasional dengan pencapaian terbaik sebagai semifinalis Kaohsiung International Challenge di Taiwan. Catatan Jordan/Rangga juga tidak kalah menarik. Selain menjuarai beberapa Sirnas, mereka juga sudah empat kali berlaga di turnamen internasional dengan pencapaian terbaik sebagai semifinalis di Cyprus International.

Para pejuang muda inilah yang mengusung asa bangsa untuk meneruskan tradisi kepiawaian ganda putra bulutangkis Indonesia di ranah internasional, tentu saja tanpa bermaksud mengecilkan perjuangan para senior yang berada sebelum mereka dan yunior yang generasinya di bawah mereka. Diharapkan tahun ini generasi tersebut di atas dapat lebih mengasah pengalaman dan kemampuannya sehingga saat tahun 2011 berakhir, mereka sudah mulai dapat menohok benteng generasi muda ganda putra negara-negara lain.

Sementara di level senior,Mohammad Ahsan Mohammad Ahsan yang biasa berpasangan dengan Bona Septano, telah menjadi pasangan paling terdepan di Pelatnas seiring dengan mundurnya Markis Kido/Hendra Setiawan dan Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan dari skuat Cipayung tersebut. Berbagai prestasi dibuat Ahsan/Bona diantaranya menjuarai Indonesia Open Grand Prix Gold, Vietnam Grand Prix dan India Grand Prix.

Mereka juga menembus babak semi final Japan Open Superseries. Ahsan juga menunjukkan prestasi dengan meraih medali perunggu Asian Games berpasangan dengan pemain yang lebih senior, Alvent Yulianto. Menyimak prestasi Ahsan di tahun 2010, sudah sepantasnya harapan disematkan dipundaknya untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di tahun ini. (DC/HK)