Jakarta - Nomor ganda campuran menjadi kekuatan andalan bagi kubu Indonesia. Setelah kiprah pasangan baru Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir terlihat meyakinkan dengan berhasil menyabet gelar juara di Singapura Terbuka Super Series, mereka pun memulai pertandingannya di babak pertama Djarum Indonesia Open (DIO) Premier Super Series dengan gemilang.
Di babak pertama mereka sudah harus bersua dengan rivalnya di perempat final Singapura Terbuka minggu lalu. Sebelumnya mereka berhasil menang dengan dua game, kemenangan ini pun menjadi modal penting bagi keduanya untuk berlaga di Istora.
Gemuruh penonton yang menyemangati mereka sempat membuat Tontowi/Liliyana langsung unggul 4-0, sayang beberapa kali pengembalian Tontowi malah tak menyebrang net. Setelah interval, mereka malah tertinggal 12-14. Tetapi dengan soloran Liliyana cukup membuat repot pasangan Korea itu dan akhirnya membuat Tontowi/Liliyana mampu menyudahi game pertama dengan 21-17.
Sementara di game kedua, pertarungan berjalan diluar dugaan. Lee/Ha terlihat malah makin tertekan dan tidak mampu mengembangkan pertarungan, netting sering dihentikan oleh Liliyana, dan pertahanan mereka pun mampu ditembus oleh gempuran Tontowi. Pasangan Indonesia ini pun akhirnya menang dengan 21-14.
“Tadi memang sempat tegang di awal game pertama, apalagi ini juga pertama kali bagi kami untuk bermain bersama di Istora, tahun lalu kami belum di pasangkan disini,” papar Tontowi.
Di putaran kedua mereka akan bertemu dengan pasangan Jepang, Shoji Sato/Shizuka Matsuo yang berhasil menaklukkan sesama pemain Jepang Kenta Kazuno/Ayaka Takahashi 24-22, 22-20.
“Kami belum pernah bertemu dengan pasangan Jepang tersebut, meski dari kualitas tentu lawan kami hari ini (kemarin – red) lebih bagus, tapi dengan sistem rally point seperti sekarang semuanya bisa saja terjadi, untuk itu kami harus terus waspada dan tetap fokus,” pungkas Tontowi.
Tontowi/Liliyana juga ditemani oleh Fran Kurniawan/Pia Zebadiah yang berhasil menaklukkan Kim Ki Jung/Kyung Jung Eun yang juga dari Korea. Mereka berhasil mengalahkan pasangan Korea itu dengan dua game langsung 21-13 dan 21-18.
“Kami sekarang merasa sudah mengalami banyak perkembangan dan sudah siap. Dua tahun kami menyesuaikan diri, saya juga biasa bermain di ganda (putra), apalagi perubahan dari pemain tunggal ke ganda campuran yang dialami Pia dan bagaimana ia beradaptasi sudah membuat kami lebih kompak di lapangan, kami sudah siap hanya tinggal menunggu waktu yang tepat bagi kami untuk memperoleh gelar juara,” ujar Fran.
Sementara itu, Muhammad Rijal/Debby Susanto menang setelah sang rival Songphon Anugritayawon mengalami cedera, dan ia pun bersama pasangannya Kunchala Voravichitchaikul harus berhenti bermain saat kedudukan 11-3 di game pertama.
Sedangkan kejutan pun terjadi di nomor ini, sang juara bertahan Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba harus rela angkat koper terlebih dahulu. Mereka tidak mampu mengatasi ganda Jepang, Shintaro Ikeda/Reiko Shiota dengan pertarungan tiga game 22-24, 21-13 dan 14-21.