Jakarta - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memang tengah menjadi pusat perhatian pecinta bulutangkis tanah air. Gelar India Super Series mereka boyong pulang, dan pekan lalu mereka membawa pulang gelar juara Singapore Open Super Series, kini di Istora mereka hanya satu langkah lagi ke gelar juara Djarum Indonesia Open (DIO) Premier Super Series.
Liliyana memang salah satu atlet ganda campuran paling berpengalaman saat ini. Tahun 2005 silam kala ia belum genap berusia 20 tahun, ia telah menyabet gelar Juara Dunia. Dan kini, ia tengah menggandeng Tontowi untuk bisa terus berprestasi dan melanjutkan tradisi bulutangkis Indonesia. Pengalaman bersua dengan pasangan Denmark sebelumnya pun menjadi modal penting bagi pasangan ini untuk mengatasi Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.
Pengalaman Liliyana dan rasa percaya diri serta kemampuan mumpuni dari Tontowi membuat pasangan ini menekuk ganda asal Denmark itu. Di game pertama, pasangan Tontowi/Liliyana kerap membuat repot ganda nomor 14 dunia itu. Mereka pun bermain rapi dan sangan minim membuat kesalahan, Tontowi/Liliyana menang 21-15 di game pertama.
Memasuki game kedua, disertai gemuruh 6000an penonton di Istora, Tontowi/Liliyana tak mengizinkan sang lawan untuk berkembang sama sekali. Mereka pun menang 21-14.
“Butet (Liliyana – red) hari ini bermain luar biasa, kemenangan ini pun bisa menjadi salah satu momentum untuk saya bisa menaikkan posisi saya di bulutangkis dunia,” ujar Tontowi optimis.
Untuk bisa seperti sekarang ini, atlet besutan PB Djarum itu harus menunggu dari tahun 2006. Ia pun menganggap tahun ini adalah salah satu tahun baginya untuk bisa merangsek naik ke papan atas dunia. Apalagi sekarang dengan serentetan kemenangan ini, dan semakin lama dipasangkan dengan Liliyana, Owi begitu ia disapa, mengakui sudah mulai tidak canggung lagi.
“Dulu memang saya agak canggung bermain bersama Butet, tetapi sekarang saya lebih percaya diri dan sudah tidak canggung lagi,” ujarnya.
Liliyana pun mengungkapkan kegembiraannya atas kemenangan yang mereka raih di semifinal kemarin (25/6). Ia mengakui jika pertahanan Denmark dipertarungan itu lebih gampang di bobol daripada terakhir ia bertemu dengan mereka. Sementara Thomas sendiri mengaku cukup kaget dengan cara bermain pasangan baru itu.
“Saya cukup kaget dengan permainan mereka, saya memang sering ketemu Liliyana tetapi kali ini saya baru bertemu dengan Tontowi. Mereka bermain sangat bagus hari ini,” kata Thomas.
Di partai final, Tontowi/Liliyana akan melakukan rematch atas partai semifinal Singapore Open Super Series. Mereka kembali akan menantang nomor wahid dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei yang berhasil menang atas Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing dari Taipei dengan 21-17 di kedua game.
“Kami sudah pernah bertemu mereka sebelumnya dan kami pun punya gambaran tentang permainan mereka, semoga besok kami bisa menang lagi,” harap Liliyana.
Semoga Indonesia bisa kembali menorehkan nama di jajaran juara DIO, setelah dalam dua tahun terakhir Indonesia selalu gagal membawa pulang gelar juara.