Indonesia berhasil menempatkan tiga pasang ganda putri pada perempat final kejuaraan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2011. Dari empat pasang ganda putri yang berada di babak kedua hanya satu yang terhenti, itupun karena harus bertemu dengan sesama pemain Indonesia.
Meiliana Jauhari/Greysia Polii memimpin pasukan ganda putri Indonesia menembus babak perempat final. Sayangnya langkah unggulan ketiga ini untuk menerobos babak delapan besar harus menghentikan perlawanan pasangan Indonesia lainnya, Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari. Menghadapi juara Vietnam Open Grand Prix 2011, Meiliana/Greysia benar-benar harus mengerahkan semua kemampuannya. Di game pertama Anneke/Nitya bermain luar biasa. Mengandalkan smash keras, pasangan yang mempunyai peringkat ke-33 dunia ini selalu memimpin sejak game pertama di buka. Jeda game pertama pun bisa di curinya dengan 11-8. Pasangan Anneke/Nitya tanpa ampun segera bisa mengakhiri game pertama dengan 21-11.
Di game kedua pun pasangan Anneke/Nitya masih mampu mempertontonkan permainan yang baik dengan mengandalkan smash keras dan permainan net yang tipis. Pasangan ini unggul dalam jeda game kedua dengan 11-8. Anneke/Nitya seperti akan bisa mengakhiri game kedua ketika sempat melesat meninggalkan Meiliana/Graysia dengan 16-10. Disinilah mental pasangan nomor satu Indonesia teruji. Meski tertinggal, Meiliana/Greysia tetap semangat mengejar ketertinggalan mereka. Satu persatu, mereka mampu mengumpulkan angka kemenangan termasuk melalui smash keras yang mulai mereka keluarkan. Meski lawan sempat menyentuh angka 19 terlebih dahulu, tetapi Meiliana/Greysia mampu menyamakannya menjadi 19-19 dan mampu mengakhiri game kedua dengan 21-19 sekaligus menciptakan
rubber game.Pada game penentuan Meiliana/Greysia tidak mau menurunkan tempo permainan. Mereka pun bisa mengambil interval game ketiga dengan 11-5. Setelah perpindahan tempat, keadaan tak jauh berbeda. Meiliana/Greysia tetap unggul dalam perolehan angka dan tak sekalipun bisa di samakan. Akhirnya game penentuan bisa di rebut oleh Meiliana Jauhari/Greysia Polii dengan 21-17. Greysia yang sempat terkejut dengan permainan Anneke/Nitya memuji permainan lawan.
“
Anneke/Nitya bermain bagus malam ini, mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mudah untuk dikalahkan, suatu kemajuan untuk mereka. Sementara saya dan Meli juga tidak mau kalah, inilah yang membuat kita semangat dan bisa keluar dari tekanan,” ujar Greys usai bertanding kepada website resmi PBSI.
Dua pasang ganda putri lainnya juga turut maju ke babak perempat final. Della Destiara Haris/Suci Rizky Andini menang dari Shuai Pei Ling / Wu Ti Juang dengan 21-12, 21-11 pada babak kedua. Pemain senior Vita Marissa yang berpasangan dengan Nadya Melati juga bisa menggulung lawan-lawannya. Menghadapi pasangan tuan rumah Kao Hua/Wang Wei Yuan. Finalis Djarum Indonesia Open Premier Super Series 2011 ini menang dengan 21-9, 21- 16.
Di babak perempat final yang akan dilangsungkan pada hari Jumat (09/09), Meiliana Jauhari/Greysia Polii akan bertemu dengan Jung Kyung Eun/Kim Ha Na dari Korea Selatan. Meiliana Jauhari/Greysia Polii pernah bertemu pasangan dari Korea Selatan ini dan menyerah rubber game pada kejuaraan Swiss Open Grand Prix Gold 2011. Dua pasang ganda putri Indonesia lainnya harus bertemu dengan para pemimpin unggulan tertinggi. Della Destiara Haris/Suci Rizky Andini akan menantang Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin dari China Taipei. Vita Marissa/Nadya Melati juga akan bertemu lawan tangguh Ha Jun Eun/Kim Min Jung yang merupakan unggulan kedua.
Di tunggal putri Indonesia hanya tinggal menyisakan satu tempat untuk pemain Pelatnas. Lindaweny Fanetri sempat membuat pendukung Indonesia cemas. Menghadapi pemain Hongkong Poon Lok Yan, Linda dipaksa bermain
rubber game. Game pertama Linda masih terlihat perkasa dan menang dengan 21-10. Digame kedua, ganti pemain Hongkong yang menang dengan 12-17. Pada game penentuan angka berkejaran sangat rapat. Beruntung Linda bisa mengakhiri perlawanan pemain Hongkong dengan 22-20.(AR)