Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Squad Terakhir Dengan Emas Pertama
20 November 2011
Squad Terakhir Dengan Emas Pertama
 
 

Jakarta - Boleh jadi Anneke Feinya Agustine dan Nitya Krishinda Maheswari tidak pernah bermimpi mendapat emas di SEA Games XXVI. Tetapi ternyata pada Sabtu (19/11) siang, mereka justru menjadi peraih medali emas pertama di nomor perorangan setelah mampu menghentikan rekan senegaranya Vita Marissa/Nadya Melati.

Anneke/Nitya adalah squad terakhir yang bergabung dengan team SEA Games. Mereka sebelumnya tidak masuk kedalam daftar atlet yang akan berlaga di pesta olahraga terbesar se Asia Tenggara ini. Mereka diberi tahu bergabung dengan squad hanya dua minggu sebelum turnamen di buka, setelah Greysia Polii harus beristirahat untuk pemulihan cedera yang dideritanya.

Mereka pun tampil perkasa dengan menyingkirkan pasangan yang di gadang-gadang akan memperoleh emas untuk Malaysia, Vivian Kah Moon Ho/Khe Wei Woon di semifinal. Mereka pun unggul atas pasangan yang notabene lebih senior dari mereka, Vita/Nadya.

Meski sempat terseok diawal game, akhirnya mereka mampu mengendalikan permainan dan menang dengan dua game langsung 21-19 dan 21-17. “Kami tidak ada beban, pengurus dan pelatih tidak pernah memberi tahu jika kami harus mendapat medali, kami hanya bermain bagus dan saling percaya,” ujar Nitya usai laga.

Anneke yang juga merupakan kekasih dari Tontowi ini mengungkapkan apa yang terjadi di awal pertandingan merupakan buah dari ketegangannya.

Awalnya saya memang sempat gugup dan tidak bermain lepas, tetapi memasuki pertengahan pertandingan saya baru bisa bermain lepas,” ujarnya.

Ganda putri memang nomor yang tidak ditargetkan mendapat emas. Indonesia menargetkan emas dari empat nomor yakni beregu putra, tunggal putra, ganda putra serta ganda campuran. Perolehan yang ditorehkan oleh Anneke/Nitya membuktikan bahwa kekuatan srikandi muda tanah air masih patut untuk diwaspadai dan diberi kesempatan yang lebih besar.

Dengan tambahan satu medali emas dan satu medali perak dari nomor yang tidak diunggulkan ini, Indonesia mengumpulkan lima emas, empat perak dan dua perunggu dari cabang olah raga bulutangkis. Bravo Indonesia, Indonesia Bisa!!