Wakil Indonesia terakhir di Korea Open Grand Prix Gold 2011, Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari, akhirnya terhenti di semifinal, kemarin (10/12). Mereka kalah sangat tipis dari Shinta Mulia Sari/Yao Lei (Singapura), 19-21, 21-16, dan 19-21.
“Lawan kali ini bermain cukup baik, mereka terlihat lebih percaya diri. Sementara kami sendiri kurang fokus sehingga banyak mati sendiri,” kata Anneke.
Pada game pertama, pertandingan berjalan ketat. Shinta/Yao Lei terus menyerang pertahanan pasangan Indonesia tersebut dan terus berusaha menekan. Degan selisih angka yang tidak pernah terpaut jauh, akhirnya pasangan Singapura tersebut berhasil menutup 21-19.
Pada game kedua, Anneke/Nitya meningkatkan pertahanan mereka. Shinta/Yao Lei yang sempat memimpin 15-13 sempat frustasi saat Anneke/Nitya berhasil merebut enam angka berturut-turut hingga balik memimpin 19-15 dan merebut game kedua dengan skor 21-16.
Sayangnya, pada game ketiga, Anneke/Nitya beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Walaupun sempat memperkecil jarak hingga 10-12, tetapi mereka akhirnya kembali tertinggal jauh hingga 11-17. Kembali mencoba mengejar, namun akhirnya Shinta/Yao Lei menang tipis 21-19.
Dengan gugurnya Anneke/Nitya, maka Indonesia tidak lagi memiliki perwakilan di kejuaraan yang berlangsung pada awal musim dingin negara tersebut. Tuan rumah dipastikan meraih setidaknya tiga gelar juara, yakni, dari tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.
Korsel bahkan berpeluang menyapu bersih gelar juara jika Sung Ji Hyun mampu mengalahkan Han Li (China), dan Eom Hye Won/Jang Ye Na mengalahkan Shinta/Yao Lei. (DC)