Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Melati Awalnya Tak Suka Bulutangkis
12 Mei 2012
Melati Awalnya Tak Suka Bulutangkis
 
 

Memegang raket sejak berusia enam tahun, Melati Daeva Oktavianti bertekad untuk menjadi juara dunia. Atlet muda yang akrab disapa Melati ini, pertama kali berkenalan dengan bulutangkis melalui Papanya. Memiliki hobi terhadap bulutangkis, sang Papa kemudian mulai mengajarkan Melati untuk berkenalan dengan raket.

“Awalnya aku gak suka main bulutangkis, tapi dukungan yang besar dari papa membuatku rajin latihan dan akhirnya jadi suka dan memutuskan untuk menjadi atlet,” kata Melati.

Ia pun kemudian belajar dasar-dasar bermain bulutangkis melalui sang Papa, dan meneruskannya untuk masuk pada klub bulutangkis untuk anak.

Memasuki usia ke empat belas tahun, Melati kemudian mengikuti seleksi untuk masuk di PB Djarum. “Seleksinya sekitar semingguan, baru kemudian diumumkan kalau diterima,” jelasnya.

Saat ini Melati bermain di dua nomor, yaitu ganda putri dan ganda campuran. Di ganda putri, Melati berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari. Bersama Rosyita, beberapa waktu lalu ia berhasil menjuarai turnamen Pegadaian Walikota Surabaya Cup 2012. Keduanya berhasil mengalahkan pemain yang lebih senior dari mereka, Keshya Nurvita Hanadia/Natalia Poluakan.

Melati/Rosyita berhasil unggul 21-11 dan 21-12. “Rasanya seneng banget, gak nyangka bisa juara di nomor ganda putri dewasa kemarin. Karena pemainnya lebih senior dan berpengalaman dari kami,” kata anak pertama dari dua bersaudara ini.

Untuk nomor ganda campuran, Melati berpasangan dengan Edi Subaktiar. Hanya saja ketika turnamen Pegadaian Walikota Surabaya Cup 2012, Melati secara “mendadak” menjadi pasangan Raffidias Akhdan, dikarenakan Edi tidak ikut dalam turnamen di Surabaya tersebut.

Ditanya perbedaan bermain di dua nomor itu, Melati tak merasakan banyak perbedaannya. “Dua-duanya sama asyiknya kok,” kata Melati yang memiliki senyuman khas.



Ia kemudian menambahkan, “Kalau untuk mix, posisi cewek selalu di depan. Dan di ganda putri pun aku bermain sebagai pemain depan, jadinya sama aja. Dua-duanya aku menjadi pemain depan,” katanya sambil tertawa ringan.

Meski merasa senang dan enjoy dalam bermain bulutangkis, Melati ternyata pernah merasakan kebosanan dalam bermain. Untuk itu, ia pun memiliki tips saat menghadapi kebosanannya, “Cara mengatasinnya dengan pergi sama teman-teman, shopping, becanda-becandaan sama teman. Ya pokoknya yang have fun aja gitu.”

“Aku akan bermain terus sampai benar-benar mentok. Sampai prestasiku di bidang bulutangkis tak bisa dikembangkan lagi,” ujar Melati yang bercita-cita menjadi juara dunia dalam bulutangkis ini.