Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Palembang Jadi Tuan Rumah
29 Agustus 2012
Palembang Jadi Tuan Rumah
 
 

Sumber foto: palembangcentrepoint.com

Setelah dua tahun berturut-turut menempatkan Samarinda sebagai tempat pelaksanaan turnamen bulutangkis Indonesia Open Grand Prix Gold, kini Palembang akan menjadi tempat penyelenggaraan turnamen dengan hadiah total USD 120.000,-. Palembang merupakan ibukota dari propinsi Sumatera Selatan dan kota terbesar kedua di pulau Sumatera setelah Medan  dan menggunakan angkutan darat dan air sebagai sarana transportasi perdagangan  antar wilayah.
 
Ada yang istimewa selain Kota Palembang sebagai kota penyelenggara kedua, khususnya bagi atlet bulutangkis dunia yang menempati peringkat 1-10 dunia. Untuk merangsang atlet bulutangkis papan atas dunia ikut meramaikan turnamen ini, Panita memberikan fasilitas lebih berupa pemberian akomodasi gratis khusus untuk atlet bulutangkis yang berada di peringkat sepuluh besar dunia. Peringkat yang dijadikan acuan adalah daftar peringkat yang di keluarkan oleh badan bulutangkis dunia yang di rilis pada tanggal 30 Agustus 2012. Jadi untuk mereka yang berada pada peringkat 1 hingga 10 besar dunia setelah tanggal tersebut di bebaskan biaya hotel selama turnamen berlangsung.

Turnamen Indonesia Open Grand Prix Gold 2012 sendiri akan dilangsungkan pada tanggal 25 – 30 September 2012. “Turnamen Grand Prix Gold tidak mengharuskan pemain 10 besar dunia untuk datang, berbeda dengan turnamen kelas premier. Penawaran ini di tujukan agar turnamen ini di ramaikan pemain kelas dunia,” jelas Mimi Irawan seperti yang dirilis oleh website resmi PB PBSI.



Panitia pelaksana Indonesia Open Grand Prix Gold 2012 telah memutuskan untuk memilih Sport Hall PSCC yang letaknya cukup strategis di kota Palembang. Selain akan berusaha mendatangkan atlet dari luar negeri, seluruh atlet terbaik dalam negeri pun berencana akan ikut ambil bagian. Tak hanya atlet Pelatnas, atlet yang berada di luar Pelatnas serta klub juga akan ikut meramaikan kejuaran dengan kategori Grand Prix Gold ini.

Sayangnya, Taufik Hidayat dan Hendra Setiawan menjadi dua atlet andalan Indonesia yang urung ambil bagian dalam turnamen yang diselenggarakan di kota yang terkenal dengan jembatan Ampera ini. Taufik yang sempat menjadi juara tunggal putra pada tahun 2010 tak dapat ambil bagian dikarenakan masih harus mengikuti liga badminton yang di langsungkan di China. Hal yang sama juga sedang diikuti oleh atlet ganda putra Hendra Setiawan. (AR)