Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Coaching Clinic di Tasikmalaya
25 Maret 2013
Coaching Clinic di Tasikmalaya
 
 

Bakti Olahraga Djarum Foundation kembali menggelar acara Coaching Clinic dan Mabar (main bareng) member forum www.pbdjarum.org. Bekerjasama dengan PBSI Pengrov Jawa Barat dan PBSI Pengcab Tasikmalaya, acara digelar di GOR Lidya yang terletak di jl. Lewo Babakan, Tasikmalaya. Gor Lidya merupakan Gor yang dimiliki oleh mantan pemain putri Indonesia, Lidya Djaelawidjaya. Coaching Clinic yang diselenggarakan pada hari Jumat, 22 Maret 2013, hadir tetap dengan misi menumbuhkan optimisme para atlet muda, menemukan bibit-bibit juara di berbagai pelosok daerah di Indonesia serta menjadi ajang silaturahmi pecinta bulutangkis Indonesia.

Gor Lidya menjadi ramai dengan hadirnya peserta Coaching clinic. Sejak pagi hari, para peserta acara Coaching Clinic sudah memadati Gor yang menjadi kebanggaan masyarakat Tasikmalaya.  Tak kurang dari 50 pelatih dan 100 atlet muda turut menjadi peserta Coaching Clinic.

Selain menghadirkan Lius Pongoh, juara Indonesia Open tahun 1984, Djarum juga menyertakan Hastomo Arbi, pemain yang ikut merebut Piala Thomas pada tahun 1984. Coaching Clinic menjadi lengkap dengan hadirnya putra daerah Tasikmalaya yang juga juara ganda putra All England 1981, 1984, Rudy Heryanto Saputra. Tak ketinggalan hadir pelatih PB Djarum Rudy Gunawan  Haditono yang juga berasal dari kota yang terkenal dengan makanan khasnya Tutug Oncom. Ade Lukas, David Pohan, Ronald Sanduan, Reni Rosi ikut menjadi  bagian dari pelatih PB Djarum yang datang. Beberapa atlet juga hadir meramaikan acara ini yakni Fransiska Ratnasari, “si raja sirnas” Rian Sukmawan dan Rendra Wijaya .


“Tasikmalaya dan Jawa Barat pada umumnya dalam peta prestasi bulutangkis Indonesia memiliki ceritanya tersendiri. Selain dikenal memiliki jenis dan gaya permainan yang beda dan unik, juga para juara dunia pernah muncul dari sana,” kata Lius Pongoh. “Sebut saja Rudy Heryanto Saputra, Susi Susanti dan juga Lidya Djaelawijaya adalah para juara yang berasal Tasikmalaya,” tambahnya.

Coaching Clinic  tak hanya memaparkan secara teori saja, tetapi juga praktek secara langsung. Para pelatih yang hadir dari berbagai klub yang ada di Tasikmalaya dibekali secara singkat teknik dasar dan melatih secara benar. Dengan harapan, apa yang di dapat dari Coaching Clinic bisa diterapkan saat melatih anak didik mereka.

Setelah sesi pelatih selesai, para wakil dari PB Djarum melanjutkan acara Coaching Clinic untuk atlet muda. Di bawah komando Lius Pongoh, Lima lapangan yang di gunakan semuanya penuh dengan atlet-atlet muda. Para mantan atlet, atlet dan pelatih asal PB Djarum  semuanya bersemangat memberikan arahan. Para atlet muda pun tak kalah semangatnya. Semuanya melalap habis arahan yang di berikan para mentor. 

Pelaksanaan coaching clinic merupakan bagian dari sosialisasi bagi calon atlet untuk mendapatkan Beasiswa Bulutangkis Djarum melalui Audisi Umum PB Djarum yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 28–30 Juni 2013, di Gor Djarum Kudus, Jawa Tengah. (AR)