Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Kilas Balik 2013] Praveen Jordan Tapaki Level Atas
30 Desember 2013
[Kilas Balik 2013] Praveen Jordan Tapaki Level Atas
 
 

Bukan tanpa alasan, jika Vita Marissa memilih Praveen Jodan sebagai partnernya dalam ganda campuran. Vita menilai jika pemuda yang lahir 20 tahun silam ini bak intan yang jika di asah dengan baik akan menjadi batu mulia yang sangat berharga. Terbukti, belum genap dua bulan berpasangan, Pasangan baru Praveen Jordan/Vita Marissa membuat publik bulutangkis berdecak kagum.

Memulai hiruk pikuk bulutangkis dunia, pasangan baru Praveen Jordan/Vita Marissa menjajal turnamen yang menyediakan terbesar, Korea Open Super Series Premier 2013 sebagai kejuaraan pertama. Rupanya Praveen dan Vita masih memerlukan waktu untuk beradaptasi di karpet hijau.  Aksinya di turnamen ini terhenti oleh pasangan Indonesia lainya Muhammad Rijal/Debby Susanto pada babak pertama.

Selesai dari Korea, Praveen melanjutkan perjalanan prestasinya menuju negeri Jiran untuk mengikuti kejuaraan Malaysia Open Super Series 2013. Di kejuaraan inilah nama Praveen Jordan mulai di lirik khalayak bulutangkis dunia. Bermain dari babak kualifikasi, Praveen terus menggebrak. Pasangan-pasangan yang memiliki peringkat lebih tinggi dan masuk dalam jajaran unggulan, berhasil di tumbangkan. Cerita Suksesnya di mulai dengan membalas kekalahan atas pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto yang lebih di unggulkan. Melalui rubber game Praeven dan Vita unggul di babak kedua dari unggulan ke-3 ini. Tak hanya sampai di situ, Zhang Nan/Tang Jinhua, pasangan Cina yang menempati unggulan ke-5 juga sukses dihentikan. Tak tanggung-tanggung, pasangan baru ini mengalahkannya hanya dalam dua game langsung. Tiket semifinal turnamen super series pun untuk pertama kalinya berhasil berada dalam genggaman mereka. Sayang langkahnya terhenti di babak empat besar oleh unggulan ke-2 asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.

Di kejuaraan akbar All England Super Series 2013 rupanya keberuntungan belum berpihak kepadanya. Babak kedua menjadi prestasi terbaik baginya. Mereka hanya kalah dari peraih medali emas Olimpiade London 2012, Zhang Nan/Zao Yunlei.

Selandia Baru, negeri yang bersebelahan dengan Australia menjadi tempat yang bersejarah bagi Praveen. Untuk pertama kalinya sejak di pasangkan dengan Vita, Praveen bisa meraih gelar juara. Di babak final, ia menghentikan rekannya Riki Widianto/Richi Puspita Dili yang menyandang unggulan pertama.

Malaysia menjadi tempat yang bersahabat bagi Praveen. Setelah bisa menjadi semifinalis Malaysia Open Super Series, ia pun berhasil berebut gelar juara pada kejuaraan Malaysia Open Grand Prix Gold 2013. Perjalanannya menuju tangga juara di warnai dengan kemenangannya atas pasangan andalan  Malaysia Liu Ying Goh/Chan Peng Soon yang juga merupakan unggulan pertama dibabak semifinal. Di babak final iapun menggusur pasangan Malaysia lainya Tan Aik Quan/Lai Pei Jing.

Setelah hanya bisa bertahan di babak pertama usai di hentikan pasangan India Tarun Kona/Ashwini Ponnappa pada kejuaraan Djarum Indonesia Open Super Series 2013, catatan prestasinya membaik di Singapore Open Super Series 2013.Praveen mampu menembus babak semifinal sebelum akhirnya di hentikan sang juara yang juga rekannya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Di dua turnamen di Asia lainnya atau tepatnya pada kejuaraan China Masters Super Series dan Japan Open Super Series perempat finalis menjadi prestasi terbaiknya.

Setelah di turnamen dalam negeri atau pada kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2013 hanya bisa bertahan di babak pertama, akhirnya Praveen bisa membuat pecinta bulutangkis Indonesia bersorak. Pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 Praveen dan pasangan tetapnya, Vita Marissa, tampil menjadi kampiun. Selain menjadi juara, ia pun menggenapinya dengan mengalahkan unggulan pertama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lawan yang mengalahkannya di Singapura.

Praveen menutup tahun 2013 dengan menjadi perempat finalis pada kejuaraan Prancis Open Super Series 2013 dan Hongkong Open Super Series 2013. Tak hanya itu, peringkat dunianya pun ditutup dengan masuk dalam jajaran pasangan ganda campuran yang berada pada peringkat sepuluh besar dunia atau tepatnya pada peringkat tujuh  dunia. (AR)