Memasuki putaran Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) 2013, tunggal putra PB Djarum kini tengah menghadapi masa sulit. Hal ini disampaikan oleh Rusmanto Djoko Semaun, pelatih tunggal putra, Rabu (27/3) di GOR Hevindo Balikpapan. Untuk merebut gelar juara saat ini menurut Rusmanto perlu penguatan skill dan mental yang lebih bagi setiap pemainnya.
"Tahun ini pemain kita rata-rata baru naik ke satu tingkatan, yang remaja masuk taruna awal, sedangkan taruna mulai dinaikkan ke nomor dewasa," kata Rusmanto.
Masa transisi saat ini dikatakan Rusmanto, membuat nomor tunggal putra belum diberikan target yang tinggi. Pertandingan tahun ini pun dimanfaatkan untuk memperoleh pengalaman dan mengukur standar lawan terlebih dahulu.
"Target kita tahun ini mereka bisa menguasai lapangan dulu. Mengimbangi lawan-lawannya yang mungkin sudah lebih lama di nomor pertandingan itu. Sehingga diharapkan tahun depan kita sudah bisa memetik hasilnya," tambahnya.
Kemarin (27/3), Kho Henrikho satu-satunya wakil yang tersisa di tunggal dewasa putra harus mengakhiri langkahnya. Ia harus puas dengan kekalahannya di babak kedua Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Kalimantan Open 2013, usai menghadapi Alamsyah Yunus, unggulan pertama binaan Pertamina Indonesia. Di laga tersebut, Kho banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan lawan. Skor 13-21 dan 15-21 mengakhiri langkah Kho kali ini.
"Secara umum, standar permainan dan pengalaman Kho Henrikho atas Alamsyah masih terpaut jauh. Sehingga hasil ini sudah diprediksi," kata Rusmanto.
Ditambahkan Rusmanto, saat melawan pemain senior, Kho membutuhkan pengalaman lebih dan tingkat kesabaran yang tinggi. Sementara Kho terlihat kurang sabar dalam bermain. "Ia banyak mati sendiri. Skor justru diberikan kepada lawan atas kesalahan sendiri, bukan karena diserang," katanya memberikan evaluasi.
Di nomor tunggal putra baik taruna maupun dewasa saat ini mengalami masa transisi. Sehingga belum ada pemain yang dinyatakan cukup unggul dan menonjol. (NM)