Dua wakil ganda campuran Indonesia gagal meneruskan perjalanannya di turnamen Korea Open Super Series Premier 2013, Jumat (11/1). Baik Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, maupun Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth tak mampu menyelesaikan permainan dengan baik saat berlaga di turnamen berhadiah 1 juta dollar AS ini.
Dengan demikian tak ada lagi wakil Indonesia di sektor ganda campuran. Meski sebelumnya nomor pertandingan ini menjadi tumpuan untuk mendulang gelar, mengawali tahun 2013.
Tontowi/Liliyana kalah atas wakil Denmark yang menjadi unggulan enam, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, straight game 19-21 dan 20-22. Waktu 50 menit ternyata belum cukup bagi Tontowi/Liliyana untuk membuka peluang kemenangannya.
Hasil ini membuat ganda terbaik Indonesia tersebut tertinggal 1-2 dalam rekor pertemuannya. Pada pertemuan terakhir di Olimpiade 2012 lalu, Tontowi/Liliyana juga kalah dua game langsung, 12-21 dan 12-21.
Sebelumnya Liliyana sendiri telah mengatakan bahwa kurangnya persiapan menjadi tantangan tersendiri untuk menghadapi laganya di Korea tersebut. Ia dan Tontowi harus mengikuti tiga turnamen berturut-turut pada bulan Desember. Selain itu, libur natal dan tahun baru juga memaksa mereka untuk tak mendapatkan pelatihan intensif dan persiapan yang cukup.
Kakak beradik, Kido/Pia juga menelan kekalahan saat berhadapan dengan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, pasangan Thailand yang menempati unggulan lima.
Di game pertama, Kido/Pia sempat memimpin perolehan angka dengan 21-17. Namun secara tak terduga, di game kedua Kido/Pia justru kalah telak di angka 8-21. Sayang di saat posisi imbang, Kido/Pia kembali menelan kekalahan di game penentu 18-21. Hasil ini membawa imbang rekor pertemuan keduanya, setelah sebelumnya Kido/Pia memimpin dengan 1-0. (NM)
Sumber foto (2): badmintonindonesia.org