Pekan ini yang merupakan pekan ke-25 tahun 2018, ditandai dengan turunnya tahta pasangan Tontowi Ahmad/liliyana Natsir dari peringkat satu dunia. Seperti yang dirilis situs BWF kemarin (22/06), Tontowi/Liliyana turun ke peringkat ketiga. Peringkat pertama diduduki pasangan China Wang Yilyu/Huang Dongping dan disusul pasangan Hong Kong, Tang ChungMan/Tse Ying Suet.
Penyebab turunnya peringkat pasangan legenda campuran Indonesia ini disebabkan hilangnya poin sebesar 11.000 yang diperolehnya pada turnamen Indonesia Open Superseries Premier 2017. Tahun lalu Indonesia Open berlangsung tanggal 12-18 Juni atau pekan ke-24 tahun 2017. Maka secara otomatis poin yang sudah satu tahun menjadi kadaluarsa, tanpa menunggu turnamen Indonesia Open 2018 yang baru berlangsung pada pekan ke-27 nanti.
Saat ini Tontowi/Liliyana mempunyai poin sebesar 63050 yang diperoleh dari 8 turnamen. Tontowi/Liliyana bisa saja mengembalikanmengembalikan jumlah poinnya seperti semula bila mampu menjuarai Malaysia Open HSBC BWF World Tour Super 750 yang akan berlangsung tanggal 26 Juni hingga 1 Juli 2018. Namun walaupun juara, tidak otomatis Tontowi/Liliyana kembali ke peringkat pertama. Mereka bisa kembali ke peringkat 1 dunia per 6 Juli 2018 dengan syarat pasangan Wang Yilyu/Huang Dongping tidak mencapai babak final.
Seperti diketahui, Malaysia Open HSBC BWF World Tour Super 750 setara dengan superseries premier sehingga poin yang diperebutkan sama dengan poin Indonesia Open SSP tahun lalu, yakni 11000 untuk sang juara.
Turnamen Indonesia Open HSBC BWF World Tour Super 1000 tahun ini, juga sangat penting bagi Tontowi/Liliyana. Menjadi juara di turnamen ini akan memporoleh poin sebesar 12000. Poin tersebut dapat menggantikan jumlah yang sama yang diperoleh di BWF World Championships 2017. Poin tersebut bakal hilang di pekan 31 dimana BWF World Championships 2018 berlangsung dan Tontowi/Liliyana tidak ambil bagian di ajang tahun ini.
Poin Indonesia Open tahun ini memang mendapat peningkatan sebagai level baru diatas superseries premier. Poinnya menjadi sama dengan poin juara BWF World Championships tahun lalu. Sedangkan poin BWF World Championships tahun ini ditingkatkan menjadi 13000.
Tentu saja, perjuangan berat bagi Tontowi/liliyana untuk mempertahankan poin tersebut. Sebagai pemain yang sudah sangat berpengalaman, tentu saja bukan hal yang mustahil. Namun bagaimanapun juga, bagi Tontowi/Liliyana target meraih medali emas Asian Games lebih penting. Selain membantu perolehan medali tim Indonesia, medali emas Asian Games akan membuat lengkapnya gelar-gelar penting yang diraih Tontowi/Liliyana. (Hendri Gumay)