Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Championships 2018] Ronald/Annisa Lewati Rintangan Pertama
30 Juli 2018
[BWF World Championships 2018] Ronald/Annisa Lewati Rintangan Pertama
 
 

Pasangan campuran Indonesia Ronald/Annisa Saufika berhasil melewati ringtangan pertama kejuaraan BWF World Championships 2018. Meski menang tapi tak mudah bagi Ronald/Annisa untuk menaklukan pasangan Perancis Bastian Kersaudy/Lea Palermo pada laga pertama tadi bertempat di Nanjing, Tiongkok, Senin (30/7).

Pasalnya Ronald/Annisa harus menguras keringat dan bertarung dalam drama rubber game. Untuk meraih game pertama, Ronald/Annisa pun harus menang tipis 21-19. Bahkan game dua lepas dari tangan mereka dengan skor terpaut jauh, 11-21. Beruntung di game penentu, Ronald/Annisa berhasil mendominasi permainan dan meraih kemenangan tepat di menit ke 51. Ronald/Annisa menang 21-16 di game tiganya.

Sementara itu, pasangan Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami menderita kekalahan di laga pertama. Yantoni/Gischa dikalahkan Thom Gicquel/Delphine Delrue asal Perancis dengan dua game langsung, 13-21dan 14-21.

Kekalahan ini memang cukup mengejutkan, di atas kertas, Yantoni/Gischa yang merupakan penghuni peringkat 37 dunia, lebih diunggulkan dari Gicquel/Delrue yang ada di rangking 65 dunia.

Yantoni/Gischa tak tampil di permainan terbaik mereka, begitu banyak kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan pasangan Indonesia ini, hingga menguntungkan Gicquel/Delrue.

"Saya banyak mati-mati sendiri, kurang kontrol pukulan, kontrol lawan, dan kami banyak dikontrol lawan. Saya kurang sabar mengolah bola," ujar Yantoni seperti dilansir badmintonindonesia.org.

"Setelah kekalahan di game pertama, kami coba ubah permainan. Dari situ bisa dapat poin, tapi kemudian lawan mengubah permainannya lagi," tambahnya.

Konsistensi dan konsentrasi dalam penampilan di lapangan menjadi hal yang digarisbawahi mereka dalam evaluasi laga hari ini.

"Harus lebih konsisten, latihan harus lebih fokus. Kami, terutama saya yang banyak melakukan kesalahan sendiri karena tidak bisa menguasai keadaan di lapangan," beber Yantoni.

"Harus lebih tahan lagi fokusnya," komentar Gischa. (ds)