Pasangan Ganda Campuran Indonesia Fran Kurniawan/Pia Zebadiah membuktikan bahwa bukan hal yang tidak mungkin untuk bisa mengalahkan pemain-pemain China. Stadion Singapore City menjadi saksi runtuhnya salah satu kekuatan tembok China. Tak tanggung-tanggung unggulan ke enam sekaligus finalis Proton Malaysia Open Super Series 2011, Tao Jiaming/Tian Qing tersungkur di tangan finalis Yones sunrise India Open Super Series 2011 ini.
Secara meyakinkan Fran/Pia unggul hanya dalam dua game. Meski menang, pasangan Indonesia harus mengeluarkan seluruh kemampuannya. Berdasarkan peringkat, pasangan China jauh lebih tinggi dibandingkan pasangan Indonesia. Secara kualitas serangan pun mereka sedikit diatas rata-rata. Tetapi pasangan Indonesia pandai dalam mengatur strategi bermain.
Pada game pembuka, pasangan Indonesia bisa menguasai jalannya permainan. Hal ini tergambar dari perolehan angka yang menunjukkan pasangan Indonesia selalu bisa berada di depan. Sadar akan kelebihan lawan yang memiliki serangan yang keras, pasangan Indonesia sedikit menurunkan tempo permainan dan cenderung lebih sering memainkan bola di depan jaring. Siasat ini berjalan dengan sempurna. Setelah hanya bisa disamakan pada kedudukan 4-4 dan 5-5, pasangan Indonesia terus memimpin perolehan angka sampai game pertama di rebut dengan 21-18.
Pada game kedua permainan menjadi lebih seimbang. Pasangan China mulai bisa membaca pola permainan yang diterapkan pasangan Indonesia. Kedua pasangan lebih sering menggulirkan bola di depan jaring. Sejak game kedua dimulai angka beriringan sangat rapat. Selisih perolehan angka pun tak pernah melebihi dua angka. Setelah secara bergantian kedua pasangan saling memimpin perolehan angka, pasangan Indonesia akhirnya bisa menyentuh angka 11 terlebih dahulu. Pada break game kedua, pasangan Indonesia sedikit unggul dengan 11-10. Mendekati akhir game kedua pertandingan masih berjalan sangat ketat, bahkan kedua pasangan bisa menciptakan deuce untuk pertama kalinya saat angka menunjukkan 20-20. Beruntung, pasangan Indonesia yang lebih banyak melakukan serangan dengan smes pada game kedua, bisa menyelesaikannya dengan 22-20. Fran mengakui bahwa ia sempat mengalami ketegangan pada game kedua. Seperti pengakuannya pada situs resmi PB PBSI, ia mengatakan, “Kita sempat melakukan kesalahan sendiri, namun sesudahnya kita berani bermain dengan bola-bola pendek sehingga bisa menghasilkan poin dan akhirnya menang”.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pun bisa menghancurkan kekuatan China lainnya. Menghadapi pemain yang lolos babak kualifikasi Xiu Zihan/Bao Yixin, unggulan keempat ini juga bisa menang dalam dua game dengan 21-13, 21-12.
Muhammad Rijal/Debby Susanto melengkapi kesuksesan nomor ganda campuran. Rijal/Debby masih lebih baik dari pasangan Jepang Hirokatsu Hashimoto/Mizuki Fujii dan meluncur ke babak kedua mengikuti jejak dua rekan mereka. Pasangan semifinalis Yonex Sunrise India Open Super Series 2011 ini perlu waktu 57 menit untuk bisa mengalahkan pasangan Jepang dengan 16-21, 21-17, 21-17.
Sayangnya kegagalan di alami pasangan senior Nova Widianto/Vita Marissa. Mereka gagal membalas kekalahan dari pasangan Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba dengan 21-12, 15-21, 12-21.
Selanjutnya di babak kedua, dua pasang ganda campuran Indonesia kembali harus berjibaku dengan pasangan dari China. Muhammad Rijal/Debby Susanto harus menghadapi unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei, Tontowi Akhmad/Liliyana Natsir bertemu dengan Xu Chen/Ma Jin. Sementara Fran Kurniawan/Pia Zebadiah akan di tantang pasangan Inggris Nathan Robertson/Jenny Wallwork. (AR)