Empat dari lima ganda carmpuran Indonesia yang bermain di babak kedua berhasil menguasai babak perempat final kejuaraan All England Super Series Premier 2013 yang berlangsung di Birmingham Inggris. Ke mpat ganda campuran Indonesia sukses memetik kemenangan di babak kedua yang di mainkan kemarin (7/3).
Nomor ganda campuran kembali mempersembahkan kejutan di kejuaraan yang menyediakan hadiah total sebesar US$ 400.000,-. Jika di babak pertama pasangan kakak beradik Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet menggulung unggulan keempat asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, di babak kedua giliran pasangan asal PB Djarum Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati yang mencuat dengan menumbangkan pasangan yang lebih di unggulkan. Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia yang menempati unggulan ketiga takluk di tangan ganda campuran Indonesia yang kini telah masuk dalam jajaran sepuluh besar dunia. Berbekal sekali kemenangan di India Open Gran Prix Gold 2011, pasangan Indonesia menang untuk kedua kalinya. Kali ini Fran/Shendy menang dua game langsung dengan 21-15, 21-17.
“Lawan sepertinya tidak cocok dengan bola-bola kami. Kami juga bisa mengatasi pukulan Chan yang panjang-panjang. Tidak seperti pemain China yang tajam,” ujar Shendy menganalisa lawan.
“Walaupun kalah secara peringkat, tapi secara permainan kami tidak kalah. Kemampuan kami imbang,” tambah Fran. Dengan kemenangan ini maka rekor pertemuan keduanya kini di pegang oleh pasangan Indonesia dengan 2-0.
Muhammad Rijal/Debby Susanto yang berada di bagan undian yang sama dengan Fran/Shendy juga memenangi pertandingan keduanya. Menghadapi pasangan Belanda Jorrit De Ruiter/Samantha Barning, pasangan ganda campuran nomor dua Indonesia ini masih unggul dalam kwalitas. Hanya dalam dua game, pasangan Indonesia menang dengan 21-12, 21-14.
Ganda campuran nomor satu Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga turut menempatkan dirinya di babak delapan besar. Ganda campuran Korea Selatan Kim Ki Jung/Jung Kyung Eun tak berdaya menghadapi gempuran juara bertahan. Liliyana Natsir yang bertindak sebagai playing maker, masih lebih jauh lebih baik di bandingkan Jung Kyung Eun. Pancingan bola Liliyana membuat pasangan Korea Selatan berulang kali terpaksa mengangkat bola. Tontowi yang memiliki smash keras juga menjalankan tugas dengan baik. Unggulan kedua ini pun menang relatif mudah dengan 21-5, 21-11.
“Dari pertama main kami langsung in dan lawan kami tertekan sehingga tidak bisa menemukan permainan mereka. Kami memang tak mau meremehkan siapapun lawan kami, walau kelasnya dibawah tetapi kami tetap waspada,” tegas Liliyana kepada website resmi PB PBSI.
Pasangan kakak beradik Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet masih terus melanjutkan kiprahnya di kejuaraan yang di sebut-sebut sebagai kejuaraan dunia tidak resmi ini. Mereka pun turut menyingkirkan pasangan Korea Selatan lainnya Shin Baek Choel/Jang Ye Na juga dalam dua game 21-11, 21-18.
Babak perempat final yang akan di mainkan pada hari ini (8/3) akan menjadi langkah penentu bagi Indonesia. Jika seluruh ganda campuran Indonesia mampu memenangi semua pertandingannya maka sejarah baru tercipta. Empat ganda campuran Indonesia menguasai babak semifinal. Namun langkah berat harus di jalani ganda campuran Indonesia. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati harus berhadapan dengan pemegang medali emas Olimpiade London 2012 Zhan Nan/Zhao Yunlei. Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet juga akan bertemu pasangan unggulan dari Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Muhammad Rijal/Debbby Susanto juga akan bertemu pasangan unggulan. Xu Chen/Ma Jin, unggulan pertama ganda campuran, akan menjadi lawan mereka. Tontowi Ahmad/Liliyana Narsir harus tetap bisa menjaga konsentrasinya agar bisa melangkah ke babak semifinal. Apalagi mereka akan bertemu dengan pasangan dari Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba. Robert Mateusiak terkenal sebagai pemain yang penuh kontoversi.
Sayang, Praveen Jordan/Vita Marissa akhirnya terhenti di babak kedua. Pasangan yang baru di sandingkan ini menyerah dalam dua game 11-21, 16-21 dari unggulan kelima Zhang Nan/Zhao Yunlei. (AR)