Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Australian Open Grand Prix Gold 2013] Kesempatan Tunggal Putri Meraih Juara
01 April 2013
[Australian Open Grand Prix Gold 2013] Kesempatan Tunggal Putri Meraih Juara
 
 

Usai membela tim merah putih di kejuaraan Axiata Cup 2013, sejumlah pebulutangkis Indonesia melanjutkan perjalannya menuju Australia mengikuti kejuaraan Australian Open Grand Prix Gold 2013 , termasuk di antaranya pemain putri andalan Indonesia Lindaweni Fanetri. Linda hadir pada kejuaaan dengan kategori Grand Prix Gold ini sebagai unggulan pertama. Ia datang sebagai pemain yang memiliki peringkat tertinggi di antara pemain putri lain yang hadir di kejuaraan berhadiah total US$ 120.000.

Linda memimpin pasukan Srikandi Indonesia untuk berburu gelar. Bersamanya turut serta pemain Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) didikan PB Djarum, Yeni Asmarani. Yeni tak perlu merangkak dari babak kualifikasi untuk berlaga di babak utama. Berbekal peringkat 65 dunia, finalis kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2012 ini langsung bermain di babak pertama. Peluang untuk melaju ke babak keduapun terbuka lebar. Ia hanya akan bertemu dengan pemain dari Selandia baru, Anna Rankin. Modal peringkat dan prestasi yang di miliki Yeni pun bisa dijadikan acuan. Di tahun 2012, Anna Rankin hanya sempat menjadi semifinalis kejuaraan Oceania Champhionships.

Yeni kembali harus bertemu dengan Sayaka Takahashi dari Jepan. Babak kedua kejuaraan yang akan di langsungkan dari tanggal 2 sampai 7 April 2013 akan mempertemukan keduanya untuk kedua kalinya. Kesempatan bagi Yeni untuk bisa membalas kekalahan dari lawan yang kini menempati peringkat 25 dunia. Yeni menyerah di pertemuan pertama pada Malaysia International Challenge 2011 lalu. Yeni berada satu pool dengan pemain Indonesia lainnya, Aprilla Yuswandari. Kedua pemain putri Indonesia ini berada satu papan undian dengan unggulan kedua Sapsiree Taerattanachai. Aprilla sendiri mendapat posisi sebagai unggulan kelima dan akan menghadapi andalan Malaysia Tee Jing Yi di babak pertama.

Sebagai unggulan pertama, Lindaweni berada di paruh undian atas. Bersamanya terdapat tiga atlet lapis kedua Indonesia. Linda baru akan bertanding di babak kedua, karena mendapat bye di babak pertama. Ia baru akan mengetahui lawan di babak kedua masih menunggu pemenang antara Yui Hashimoto melawan Sarada Jasti.

Tiga pemain putri Indonesia berkumpul dalam satu bagan undian. Dua di antaranya langsung berhadapan dengan pemain unggulan. Rena Suwarno bertemu dengan unggulan keempat Nichaon Jindapon dari Thailand, Maziyyah Nadir melawan unggulan ke delapan Sonia Su Ya Cheah dari Malaysia. Hanya Milicent Wiranto yang tidak bertemu dengan pemain unggulan. Ia akan menjamu Alisa Sapnitid dari India.

Bagi pemain putri Indonesia, Yonex Australian Open Grand Prix Gold 2013 bisa menjadi incaran untuk merebut gelar juara. Apalagi pemain putri dunia yang berada dalam urutan 15 besar dunia tidak hadir. Namun, srikandi Indonesia perlu mewaspadai sejumlah pemain muda China yakni Suo Di, Xuan Deng dan Yao Xue. (AR)