Dua dari tiga pasang ganda campuran Indonesia berhasil melewati ujian pertama pada kejuaraan Malaysia Open Super Series 2012. Ujian pertama bisa dilalui dengan manis oleh pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto. Berada di paruh undian atas, pasangan Indonesia mampu unggul dalam dua game dari pasangan Jerman Michael Fuchs/Birgit Michels. Peringkat dunia bukan masalah bagi pasangan Indonesia. Meski pasangan Jerman mempunyai empat peringkat lebih tinggi di bandingkan pasangan Indonesia tetapi pasangan Indonesia yang kini ada di urutan lima belas dunia bisa menang dari pasangan Jerman berperingkat sebelas dunia dalam waktu tiga puluh menit.
Di awal game pembuka pasangan Jerman memunjukkan kelasnya. Serangan tajam berupa smash keras banyak menghasilkan angka bagi mereka. Jeda game pertama pun mereka masih unggul dengan 11-9. Angin kemenangan berganti menjadi milik Indonesia. Bermodalkan kesabaran, pasangan Indonesia bisa menyamakan kedudukan menjadi 13-13 dan dengan cepat mengambil game pertama dengan 21-16.
Di game kedua keadaan berbalik. Pasangan Indonesia bisa ganti memimpin di awal game kedua termasuk pada saat break dengan 11-10. Rupanya pada angka sama 13-13 menjadi kedudukan imbang terakhir. Tak lama pasangan Indonesia langsung menang dengan 21-16.
Bermain sabar yang di peragakan pasangan Indonesia menjadi kunci keberhasilan mereka. “
Kami berhasil menerapkan pola permainan yang diinstruksikan pelatih, salah satunya bermain no lob atau tidak mengangkat bola. Selain itu kami juga bermain sabar dan tidak buru-buru menyerang, sementara mereka cenderung tidak sabar dan akhirnya mati sendiri,” ujar Debby berbagi rahasia.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menyandang predikat sebagai pasangan ganda campuran nomor satu Indonesia pun tak mau kalah. Bermain menghadapi pasangan Robert Blair/Gabrielle White, unggulan keempat ini juga menang dalam dua game. Di game pertama juara Kumpoo Macau Open 2011 menang dengan 21-13. Pada game ini smash Tontowi Ahmad banyak menyumbangkan angka kemenangan. Di game kedua keadaan tak jauh berbeda. Pasangan Indonesia tetap menerapkan pola seperti di game pertama. Robert Blair/Gabrielle White sempat memberikan perlawanan di pertengahan game kedua tetapi pasangan Indonesia yang sudah unggul jauh bisa segera menutup game kedua denagn 21-17.
Ujian berikutnya bagi pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto adalah harus menghadapi unggulan pertama dari China Zhang Nan/Zhao Zunlei di babak kedua. Empat kali sudah pasangan Indonesia bertemu dengan peringkat pertama dunia ini. Belum sekalipun pasangan Indonesia bisa unggul dari pasangan China. “
Kami akan berusaha menerapkan strategi dan pola permainan dulu. Coba bermain lepas, Nothing to lose. Selain itu kami juga harus mengurangi kesalahan sendiri, karena kalau tidak fokus sedikit saja, pasti mereka akan terus menekan”, ujar Rijal mencoba menganalisa.
Pasangan Rusia Vitalij Durkin/Nina Vislova menjadi ujian kedua bagi pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jika ingin menembus babak pertempat final. Pasangan Rusia ini di luar dugaan mampu menang dari pasangan Jepang Shintaro Ikeda/Reiko Shiota.
Satu-satunya kekalahan di derita pasangan senior Nova Widianto/Vita Marissa. Pasangan yang menempati peringkat dua puluh dunia ini tak mampu pengulang kemenangan dari pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl. Kali ini mereka kalah dengan 17-21, 15-21.(AR)