Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [China Open Super Series Premier 2012] Bellaetrix Berjuang Dari Kualifikasi
13 November 2012
[China Open Super Series Premier 2012] Bellaetrix Berjuang Dari Kualifikasi
 
 

Sumber foto: pb-pbsi.org

Tunggal putri Indonesia yang juga kekasih dari Dionysius Hayom Rumbaka, Bellaetrix Manuputty akan mulai berjuang hari ini di ajang China Open 2012. Ia harus berjuang melalui babak kualifikasi. Seperti kualifikasi lainnya, Bela - begitu ia akrab disapa - akan bermain dua kali untuk bisa meraih tiket ke babak utama.

Di babak pertama kualifikasi yang digelar hari ini (13/11), Bela akan berhadapan dengan tunggal Rusia Anastasia Chervaykova. Bela yang diunggulkan ditempat keempat kualifikasi ini, diatas kertas tentu unggul cukup jauh dari Anastasia. Tetapi lawan beratnya sudah akan dihadapi di final kualifikasi, dimana tunggal China sekaligus mantan juara dunia yunior, Wang Lin akan menjadi lawannya jika salah satu atlet bermarga Wang ini menang dari Jamie Subandhi di babak pertama kualifikasi.

Wang sendiri baru bisa kembali ke turnamen setelah ia dibekap cedera lutut kiri yang cukup berkepanjangan. Langkah Bela untuk bisa meraih tiket ke babak utama memang tidak mudah, tetapi juga bukan mustahil. Atlet yang lahir tahun 1988 silam ini, sering kali memberi kejutan dan menampilkan permainan yang pantang menyerah.


Sementara di babak utama, Indonesia sudah menempatkan dua wakilnya. Aprilia Yuswandari yang langsung menantang unggulan pertama asal tuan rumah, Wang Yihan serta Desi Hera akan berhadapan dengan tunggal China lainnya yang merupakan unggulan delapan, Jiang Yanjiao. Babak pertama sendiri baru akan dimulai pada Rabu (14/11) esok.

Sektor tunggal putri sendiri kerap disebut sebagai sektor paling lemah usai era keemasan Susi Susanti dan Mia Audina berakhir. Indonesia sempat berbangga hati saat sektor yang dianggap kunci mati ini, mampu menyumbang medali perunggu Olimpiade 2008 melalui tunggal besutan PB Djarum, Maria Kristin Yulianti. Setelah itu, prestasi tunggal merah putih seakan mati suri. Baru diajang SEA Games srikandi-srikandi kita baru bisa berbicara banyak, dimana tahun lalu Indonesia berhasil meraih medali Perak usai kalah dari Thailand di kelompok beregu, dan melalui Adrianti Firdasari Indonesia meraih perak di tunggal putri. Dan kita tentu berharap, srikandi-srikandi merah putih segera bangkit dan kembali mengukir prestasi kebanggaan bangsa. (IR)