Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Malaysia Open Super Series 2014] Mengintip Kekuatan Tunggal Putri
15 Januari 2014
[Malaysia Open Super Series 2014] Mengintip Kekuatan Tunggal Putri
 
 

Sumber foto: badmintonindonesia.org

Pekan lalu di Korea Open Super Series 2014, wakil tunggal putri merah putih langsung kandas di babak pertama. Kala itu hanya dua atlet yang bertolak ke negeri ginseng, yakni Hera Desi Ana Rachmawati dan Aprilia Yuswandari. Namun hari ini (15/1) di Malaysia Open Super Series 2014, Indonesia akan juga diwakili oleh Lindaweni Fanetri, Belaetrix Manuputy dan dua atlet tambahan dari klub Adrianti Firdasari dan Milicent Wiranto yang lolos dari babak kualifikasi.

Dalam laga babak pertama ini, Hera harus langsung berhadapan dengan srikandi nomor satu India, Saina Nehwal. Diatas kertas, Hera jauh terpaut dari langganan juara Djarum Indonesia Open Super Series itu. Hera yang saat ini masih bertengger di rangking 33, harus berhadapan dengan Saina yang ada di rangking 8. Laga ini pun akan menjadi laga perjumpaan pertama kedua atlet ini.

Sementara Lindaweni dan rivalnya, Shindu Pusarla Venkata yang juga asal India sejauh ini masing-masing membagi kemenangan dari empat pertemuan mereka, 2-2. Dimana di perjumpaan terakhir yang terjadi di Piala Sudirman tahun lalu, Linda berhasil menang dua game langsung 21-15 dan 21-10. Diatas kertas, Linda berada dibawah rangking Shindu. Tapi melihat catatan pertemuan keduanya, pertarungan hari ini tentu tak akan bisa lepas dari keseruan gaya permainan keduanya.

Terakhir bersua tahun 2011 silam, Aprilia akan kembali ditantang oleh Bae Youn Ju, andalan negeri ginseng Korea. Di laga pertemuan perdana yang terjadi di babak perempat final Malaysia Open Grand Prix Gold 2011, April kala itu dipaksa menyerah 16-21 dan 10-21. Terpaut rangking, semoga April bisa menampilkan permainan terbaiknya dan terlecut untuk menghentikan performa kurang baik diawal tahun ini.

Indonesia sendiri sudah memastikan satu tempat di babak kedua, setelah Bela akan berebut tiket ke 16 besar dengan Mili. Keduanya belum pernah bersua, dan diatas kertas Bela sepertinya akan lebih difavoritkan untuk bisa terus melaju usai catatan bagusnya di Myanmar, dimana ia sanggup menyumbang medali emas bagi kontingen SEA Games Indonesia.

Sementara Firda yang terlempar ke rangking 75 dunia harus berhadapan dengan tunggal putri Thailand yang telah mengalahkannya dua kali, Nichaon Jindapon. Kedua tunggal putri dengan paras rupawan ini, terakhir bersua di All England tahun 2013 silam, kala itu Firda menyerah dengan 13-21 dan 19-21.

Selamat bertanding srikandi tanah air! (IR)