Unggulan pertama pasangan putra asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Gideon Markus Fernaldi berhasil lolos kebabak final Chinese Taipei Grand Prix 2015. Ketika di laga semi final, Sabtu (17/10) pasangan Indonesia dipaksa bertarung rubber game oleh pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam waktu 49 menit, bertempat di Hsing Chuang Gymnasium Taipei. Saat di hubungi oleh tim pbdjarum.org, Kevin/Gideon mengaku kalau kemenangan tadi lantaran mereka hanya menang hoki.
Menurut Kevin, atlet besutan PB Djarum ini bahwa pasangan Jepang ini mainnya cukup bagus. Lawan punya pola permainan yang cukup komplit. Tdiak mudah untuk memetik pointnya, seranganya pun juga cukup bagus. Ini terbukti game pertama bisa diraih pasangan Jepang 17-21.
Gideon juga menambahkan kalau lawan ini mainnya bagus. Bola pleasingnya juga bagus. Memang pukulan smash lawan kencang sekali dan bola drefnya juga kuat. Tapi ia dan Kevin mencoba untuk tidak terlalu banyak membuat kesalahan, intinya tetap fokus. Alhasil, di game kedua mereka bisa meraihnya dan menang, 21-13.
Lanjut kegame penentu, justru pertahanan Kevin/Gideon sedikit kendor. Hasilnya lawan dengan mudah meraih point dan memimpin empat point hingga waktu interval tiba. Setlah itu, mereka pun merubah pola bermain dan mendapatkan hasil positif. Dari satu point ke point dapat mereka raih dan bahkan berhasil mereka samakan. Hingga terjadi deuce, mereka pun akhirnya menang tipis di game tiga ini yaitu 22-20.
“Ya, sebenarnya. Yang membuat saya terpacu untuk memenangkan pertandingan ini karena keinginan saya ingin meraih gelar juara. Jadi ini moment yang tepat. Kapan lagi, masa sih kalah terus. Dari situ-lah saya dan Gideon mencoba terus,” ujar Kevin.
Thein How Hoon/Khim Wah lim asal Malaysia ini sudah menunggu Kevin/Gideon di parta puncak, Minggu (18/10) pukul 12:00 waktu Taipei. Kevin mengatakan kalau ini kali pertama mereka bertemu dengan pasangan Malaysia ini. Dan tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi lawan di final nanti. Hanya harus lebih tenang dan lebih yakin.
“Pokoknya harus mau capek. Biasanya tipikal pemain Malaysia itu memiliki defend yang sangat kuat dan shuttlecock divine pun juga berat. Intinya berusaha, yakin dan tetap optimis,” tutur Kevin. “ Dan jangan lupa berdoa,” sahut Gideon, sambil tertawa.