Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Kualifikasi Piala Thomas & Uber 2016] Tim Thomas Indonesia Jadi Juara
21 Februari 2016
[Kualifikasi Piala Thomas & Uber 2016] Tim Thomas Indonesia Jadi Juara
 
 

Tim Thomas Indonesia akhirnya menjadi juara kualifikasi Piala Thomas 2016. Di partai final bertempat Gachi Bowli Stadium, Hyderabad, Minggu (21/2) sore waktu India, tim Indonesia menang tipis, 3-2 dari Tim Jepang.

Ihsan Maulana Mustofa yang turun dipartai pembuka melawan tim Jepang, belum bisa menyumbangkan poin pertama bagi Tim Indonesia. Ihsan harus mengakui keunggulan Kento Momota dengan kalah dua game langsung. Di awal game, Ihsan sempat membuat repot Kento tetapi sayang, dia kalah dengan skor tipis, 17-21. Game kedua pun Ihsan tidak berdaya mengikuti permainan Kento dan menyerah dengan skor, 7-21.

Ihsan, seperti dilansir badmintonindonesia.org mengatakan pola permainan dirinya dengan Kento hampir sama, hanya di game pertama sering kali membuat kesalahan. Setelah bisa mengimbanginya, justru sedikit kehilangan konsentrasi dan banyak bola-bola yang terlambat  untuk ambilnya.

“Game kedua pola permainan Kento yang lebih masuk duluan, dia banyak menurunkan bola dan membuat saya banyak mengangkat bola dan itu membuat lawan mudah sekali melakukan serangan,” jelas Ihsan.

Di partai kedua tim Indonesia akhirnya tersenyum lebar. Pasangan Angga Pratama/ Ricky Karanda Suwardi berhasil mengalahkan pasangan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dalam pertarungan tiga game, 22-20, 14-21 dan 21-17.

“Hari ini kami bermain lepas, karena dari rekor pertemuan juga selalu bermain tiga game. Tadi kami banyak menerapkan bola-bola panjang untuk membuka serangan. Game kedua posisi kami menang angin, tetapi bolanya tidak stabil dan kami banyak ragu-ragu dalam mengembalikan bola-bola lawan. Bola-bola pendek kami banyak yang tanggung sehingga kami sering dalam posisi terserang,” papar Ricky.

“Kami bermain lebih berani lagi di game ketiga, tetap dengan pola bola bola panjang untuk membuka serangan. Sebisa mungkin kami banyak menghindari memberikan bola ke Hayakawa karena pukulannya lebih berbahaya,” sahut Angga.

Pada laga ketiga, Anthony Sinisuka Ginting, pemain tunggal putra kedua Indonesia kembali menyumbangkan satu poin. Tim Indonesia pun unggul 2-1 dari tim Jepang. Anthony berhasil mengalahkan Sho Sasaki dengan dua game langsung, 21-7 dan 21-16. Anthony mengakui kalau Sasaki banyak ragu-ragu dan melakukan kesalahan sendiri, jadi mempermudah buat dirinya melancarkan serangan seperti smash dan drop shot yang membuat Sasaki kesulitan untuk mengembalikan bolanya.

"Saya tetap menjalankan strategi yang sama di game kedua tetapi Sasaki sempat mengubah pola permainan dan membuat saya sempat mengikuti pola permainan Sasaki dengan bola bola panjangnya. Di akhir game kedua, saya berusaha untuk kembali melakukan net-net tipis dan menyerang,” kata Anthony.

Partai keempat, pasangan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro dipaksa tunduk oleh Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan dua game langsung. Mereka kalah dengan skor, 16-21 dan 15-21. Lepasnya partai keempat dari Tim Indonesia, membuat Tim Jepang menyamakan kedudukan menjadi, 2-2.

“Game pertama tadi sebenarnya kami mainnya sudah enak tetapi sampai angka 14-14, kami mulai kehilangan touch, jadi banyak bola-bola nyangkut dan mati sendiri. Awal game kedua, kami sudah bisa main dalam pola permainan kami sendiri, sampai dengan angka 11-10. Setelah itu lawan merubah pola permainan dengan melakukan banyak bola bola panjang dan kami tidak siap dengan perubahan pola permainan tersebut,” kata Rian.

Akhirnya Jonatan Christie menjadi penentu kemenangan bagi tim Indonesia dari tim Jepang. Memang tidak mudah bagi Jonatan untuk mengalahkan Kenta Nishimoto. Pasalnya di game pertama, Jonatan kalah dengan skor, 14-21. Tapi game kedua, Jonatan berhasil meraihnya dengan skor tipis, 21-19 dan penentu Jonatan semakin percaya diri hingga membuat Kenta menyerah, 21-13. (ds)