Indonesia boleh sedikit bernafas lega. Munculnya pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebagai juara All England 2020 memberi harapan bagi merah putih untuk tetap berkibar di kancah Olimpiade. Indonesia kini tidak lagi bersandar pada ganda putra saja. Indonesia memiliki amunisi tambahan dari ganda campuran di ajang multi even. Setidaknya inilah yang tergambar dari gelaran All England 2020 yang baru saja berlalu.
Kejuaraan bulutangkis tertua dari Inggris bisa digunakan sebagai barometer ketatnya pertandingan di Olimpiade. Karena seluruh pasangan ganda campuran terbaik dunia yang tengah mengincar posisi di Olimpiade Tokyo 2020 hadir di kejuaraan paling bergengsi sejagat. Sebut saja dua ganda campuran terkuat saat ini dari Tiongkok, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yilyu/Huang Dong Ping. Lalu ganda campuran nomor satu dari Jepang Yuta watanabe/Arisa Higashino dan ganda Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Saking ketatnya pertandingan, siapa yang sangka jika ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong hancur di babak kedua. Siapapun bakal tercengang, apalagi yang mengalahkannya hanyalah pasangan dari Belanda Robin Tabeling/Selena Piek. Tidak tanggung-tanggung pemegang gelar juara tahun lalu asal Tiongkok ini tunduk dalam dua game 20-22, 17-21. Lalu mantan juara Al England 2018 asal Jepang, Yuta watanabe/Arisa Higashino ikut tersingkir juga di babak kedua oleh ganda tuan rumah Inggris, Marcus Elis/Lauren Smith dengan 15-21, 10-21.
Pemegang medali perak Olimpiade Rio 2016 Chan Peng Soon/Goh Liu Ying kehilangan taji saat bertemu ganda muda Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Ganda asal Malaysia ini malah angkat koper di babak pertama.
Kira-kira seperti inilah gambaran ketatnya persaingan nanti di Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Siapa yang tidak siap, maka pasangan-pasangan yang masuk dalam daftar kuda hitam siap mencaplok posisi para unggulan. Terbukti, Praveen/Melati sudah jauh hari mempersiapkan diri menghadapi All England 2020. Walau masalah non teknis terjadi dilapangan, mereka terlihat lebih matang. Berapa kali Praveen terkena fault saat service. Tetapi itu tidak cukup membuat permainannya kacau.
Semoga hasil All England 2020 tertular sampai Olimpiade Tokyo 2020 terutama pada ganda campuran. Semoga Indonesia kembali berjaya dari ganda campuran. (AR)