Ganda campuran Indonesia, Rehan Naual Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati harus mengakhiri perjalanan mereka di Indonesia Masters 2022. Keduanya kalah dari peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2022, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) dua game langsung 18-21, 9-21.
Di game pertama, pasangan Indonesia ini mencoba mengimbangi permainan Wang/Huang. Sempat tertinggal 14-20, Rehan/Lisa mencoba mengejar ketertinggalan menjadi 18-20. Namun akhirnya Wang/Huang masih belum bisa dikalahkan.
“Di game pertama tadi kami terlambat merubah servis. Tadi pelatih juga bilang harusnya lebih berani di servis karena tadi kami dari poin 14-20 bisa jadi 18-20, itu karena saya merubah servis. Dari servis pendek terus jadi berani nyolong, berani servis drive. Dari situ game kedua kami nggak tahan sama bolanya. Apalagi ada menang angin, kalah angin dan ditambah pengalaman mereka yang lebih unggul,” jelas Rehan.
“Pemain ceweknya tadi juga defendnya bagus, bola depannya bola melintir pun dia masih bisa balikin. Saya mau belajar dari situnya juga, untuk bisa lebih tenang dari servisnya,” sambungnya lagi.
Dari pertandingan kali ini, Kamis (9/6), Rehan/Lisa mengaku banyak mendapat banyak pelajaran berharga. Utamanya soal ketenangan dalam menghadapi tantangan di lapangan. Selain itu mereka juga mengevaluasi penampilannya yang masih suka kehilangan fokus.
“Ketenangan mereka harus dipelajari. Terus mereka juga main benar-benar safe. Sementara kami juga masih suka hilang fokusnya. Mereka pintar cari poinnya, timing servisnya juga tepat banget. Terutama pemain ceweknya yang bisa cepat colong poin,” kata Lisa soal lawannya.
“Kami dapet banyak pelajaran dari pertandingan kali ini. Karena kapan lagi kami bisa melawan juara Olimpiade. Mereka disodok-sodok masih susah mati, sementara saya berapa kali disodok suka mati sendiri. Jadi itu yang perlu kami pelajari lagi,” tutup Rehan.
Dengan kekalahan Rehan/Lisa, maka ganda campuran Indonesia hanya memiliki satu wakil di babak perempat final. Mereka adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang mengalahkan rekannya sendiri, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. (NAF/AH)
