Indonesia hanya menyertakan dua pasang ganda campuran ke kejuaraan bulutangkis China Masters 2018. Semula pasangan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto telah terdaftar di kejuaraan berhadiah total USD 75 ribu ini, tetapi rupanya ganda yang belum lama disatukan ini mundur dari kejuaraan ini. Wakil Indonesia hanya tinggal pasangan Ronald Alexander/Annisa Saufika dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Sejak bergabung dengan PB Djarum 2016 lalu, kejuaraan Junior Grand Prix Gold 2018 di GOR PB Jaya Raya Bintaro menjadi pertandingan International pertama bagi pasangan putri U 15 Annisa Triani Fadhilah/Anisanaya Kamila. Annisa dan Anisanaya pun mengaku bahwa mereka sangat berantusias menghadapi kejuaraan ini. Apalagi lawan-lawannya berdatang dari negara kuat bulutangkis di Asia.

Babak semifinal belum juga di laksanakan, tetapi Indonesia sudah memastikan diri menempatkan satu pasang ganda campuran di babak final. Dua pasang ganda campuran Indonesia rupanya saling bertemu di babak semifinal. Peluang menciptakan final sesama pasangan Indonesia juga masih ada. Satu pasang ganda Indonesia lainnya juga berhasil menembus babak semifinal, sehingga total tiga pasang ganda campuran Indonesia menguasai babak semifinal. Sisa satu tempat di berikan pada ganda Malaysi

Babak perempat final nomor ganda campuran pada kejuaraan bulutangkis Vietnam Open Grand Prix 2017 seolah-olah akan menjadi ajang Indonesia melawan China Taipei. Bagaimana tidak, tiga pasang ganda campuran Indonesia semuanya akan bertemu dengan lawan dari China Taipei.

Kabar baik dari arena New Zealand Open Grand Prix Gold 2017. Satu-satunya wakil Indonesia di partai puncak, Ronald Alexander/Annisa Saufika berhasil menuntaskan tugas mereka pada Minggu (6/8).  Di final, Ronald/Annisa berhasil menghentikan wakil Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa dengan dua game langsung 21-19 dan 21-14.

Pasangan yang baru untuk kedua kalinya dipasangkan, Ronald Alexander/Annisa Saufika berhasil menjadi kampiun di arena New Zealand Open Grand Prix Gold 2017. Bagi Annisa, ini adalah gelar keduanya di New Zealand setelah sebelumnya ia sukses menjadi juara bersama dengan Alfian Eko Prasetya di tahun 2014 lalu.