Azaka Alifa Yudhistira, pada Selasa, (9/2) kemarin tepat berusia 11 tahun. Atlet tunggal putra PB Djarum ini mempunyai banyak harapan di usianya saat ini. Salah satu yang paling diharapkan Azaka yaitu ingin pandemi Covid-19 segera usai.
Memasuki usia yang ke-16 tahun, tepat di hari Rabu (10/2) ini, pemain lulusan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis kelahiran Kota Pati, Faza Manstasya ternyata mempunyai keinginan yang hingga kini belum bisa dicapainya.
Beberapa hari yang lalu, PP PBSI telah merilis menarik pemain tunggal putra Jonatan Christie dan Chico Aura Dewi Wardoyo di turnamen Swiss Open 2021 karena alasan tertentu. Begitu pun juga dengan pemain peringkat lima dunia Anthony Sinisuka Ginting yang diberitakan ikut mundur dari turnamen berlevel BWF World Tour Super 300 itu.
Para atlet bulutangkis Tanah Air akan kembali menjajal kemampuannya. Setelah sebelumnya melakoni tiga turnamen leg Asia, tim bulutangkis Indonesia akan turun di tur Eropa pada awal Maret mendatang. Tiga turnamen di Swiss Open, German Open, dan All England menjadi ajang pembuktian untuk kembali tampil maksimal.
Setiap negara dapat menarik pemain dari negara lain untuk bermain bagi negaranya. Hal ini dibolehkan oleh badan bulutangkis dunia (BWF), tetapi tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang sudah digariskan oleh BWF. Asosiasi negara tersebut harus mematuhi proses perpindahan ke asosiasi negara lain yang berada dalam yuridikasi. Kedua asosiasi negara tersebut juga harus memberitahukan BWF atas perpindahan pemain. Keduanya harus sama-sama memberi tahu kepada BWF tentunya dengan menggunakan formul
Badan bulutangkis dunia (BWF) tidak hanya mengatur kode etik bagi pemain saja, tetapi juga menata para pelatih dengan kode etik tersendiri. BWF memiliki alasan tersendiri dengan dibuatkannya kode etik ini. Antara lain agar setiap pelatih mempertahankan standar perilaku pelatih, juga hubungan yang lebih erat antara pelatih dan pemain.
