Indonesia hanya menyertakan dua atlet tunggal putri yang akan berjuang di kejuaraan bulutangkis Thailand Open 2021. Hanya Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan yang mengikuti kejuaraan berhadiah total USD1.000.000.
Ternyata perjudian tak hanya berlangsung di ruang tertentu seperti kasino saja. Akan tetapi juga melebar ke dunia olahraga, salah satunya olahraga bulutangkis. Baru-baru ini, lewat situs resminya, Federasi Badminton Internasional (BWF) mengumumkan ada delapan pemain bulutangkis Indonesia dinyatakan bersalah setelah melakukan match fixing atau pengaturan skor atau hasil pertandingan.
Pemain tunggal putri yang baru naik ke level remaja, Mutiara Ayu Puspitasari, tidak puas dengan hasil peraihan gelar juara di tahun 2020 kemarin. Pasalnya, pebulutangkis kelahiran Ngawi, tahun 2006 itu hanya merasakan dua kali mengikuti turnamen dan hanya mendapat satu gelar juara.
Setelah bergabung dengan PB Djarum di tahun 2017 lalu, M. Afiq Dzakwan Arief akhirnya merasakan manisnya naik ke atas podium juara. Pebulutangkis kelahiran Sungguminasa, 30 Juli 2007 itu mampu mencapai puncak podium di ajang Liga PB Djarum 2020 seri kedua pada Desember lalu.
Pebulutangkis muda PB Djarum, Nazwan Abdillah berhasil menutup akhir tahun 2020 lalu dengan manis. Atlet kelahiran Samarinda, 2 Juni 2008 itu sukses mencapai podium tertinggi di Liga PB Djarum 2020, yang merupakan turnamen terakhir tahun itu.
Sausan Dwi Ramadhani membukukan grafik prestasi yang meningkat pada ajang Liga PB Djarum 2020. Pemain kelahiran, Depok, 15 tahun yang lalu mampu menorehkan prestasi dengan merebut gelar juara tunggal putri U-15 pada kejuaraan Liga PB Djarum II 2020.
