Suasana haru dan bangga masih terus terasa usai raihan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 oleh pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Bagaimana tidak, butuh waktu selama 29 tahun atau 8 kali penyelenggaraan Olimpiade buat Indonesia akhirnya mendapatkan emas dari sektor ganda putri.
Keberhasilan tim bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang membawa pulang medali emas dan medali perunggu, disambut antusias oleh seluruh masyarakat Indonesia. Beragam apresiasi pun berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk bonus milyaran dari pemerintah maupun pengusaha negeri ini.
Sempat terbersit harapan kejuaraan Chinese Taipei Open 2021 tetap akan diselenggarakan. Tetapi apa daya, kejuaraan yang rencananya diselenggarakan pada tanggal 7 – 12 September 2021 harus dibatalkan. Sulitnya menyelenggarakan kejuaraan di masa pandemi Covid-19 yang belum juga usai, memaksa penyelenggara dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membatalkan kejuaraan ini.
Atlet peraih medali Olimpiade Tokyo 2020 memenuhi undangan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/8). Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan rasa bangganya atas perjuangan para atlet Indonesia.
Sebelum bertolak ke Jepang untuk pertandingan Olimpiade Tokyo 2020, pemain ganda putri Apriyani Rahayu melakukan berbagai persiapan untuk menunjang penampilannya. Tak hanya dari segi fisik dan teknik, Apriyani ternyata juga mempersiapkan hal lain yang penting baginya.
Menghadapi besarnya tekanan di tengah pertandingan Olimpiade Tokyo 2020, tak membuat Greysia Polii/Apriyani Rahayu gentar. Senyuman kerap terukir pada wajah ganda putri Indonesia tersebut. Atas aksinya ini, Greysia/Apriyani akhirnya dijuluki sebagai The Smiling Champion.
