Namanya mendadak muncul menjadi bahan permbicaraan di kalangan bulutangkis dunia. Siapa yang mampu menduga jika pemuda yang pada bulan April 2013 akan genap berusia 20 tahun, mampu berdiri sejajar dengan para pemain bulutangkis dunia. Praveen Jordan, pemain bulutangkis PB Djarum ini mendadak sontak mencuat namanya berkat keberhasilannya menjadi semifinalis ganda campuran pada kejuaraan Malaysia Open Super Series 2013.
Berjuang dari babak kualifikasi, Praveen mencatatkan dirinya menjadi pemain non unggulan yang masuk dalam empat besar kejuaraan berhadiar total US$ 400.000.- Di kejuaraan Korea Open Super Series Premier 2013 yang di laksanakan seminggu sebelumnya, Praveen melaju ke babak utama walaupun akhirnya dikalahkan rekannya sendiri Muhammad Rijal/Debby Susanto.
Adalah Vita Marissa, pemain putri senior yang sengaja menggandengnya. Vita yang telah banyak pengalaman di dunia bulutangkis bukan tanpa alasan memilih Praveen Jordan. Setelah beberapa kali berpisah dengan partner lamanya, Vita mulai mencari bibit, bakat pemain dalam negeri. Pilihannya pun jatuh pada Praveen pada saat Sirkuit Nasional (Sirnas) di Surabaya 2012 lalu.
"Saya sempat turun ke Sirnas Surabaya untuk melihat siapa saja pemain yang potensial untuk saya bawa. Di sana saya bertemu Praveen. Saya tanya kepada klubnya boleh nggak anak ini saya bawa. Dan saya tanya ke dia langsung. Ternyata dia siap," jelas Vita.
Perjalanannya menuju babak semifinal pun tergolong fantastis. Tak tanggung-tanggung ia dan Vita mengalahkan dua pasang ganda campuran unggulan sekaligus. Setelah lolos lubang kualifikasi, Praveen menggebrak di babak pertama dengan mengalahkan andalan India Tarun Kona/Ashwini Ponnappa yang mempunyai peringkat jauh di atas mereka. Di babak kedua, pasangan unggulan mulai di tumbangkan. Partai pembalasan terjadi antara Praveen/Vita dengan Muhammad Rijal/Debby Susanto di babak kedua. Praven/Vita tak silau dengan emblem unggulan ketiga yang menempel di punggung Rijal/Debby. Kekalahan yang di alami di kejuaraan Korea Open Super Series 2013 seminggu sebelumnya sudah bisa dilupakan. Meski harus bermain rubber game, Praveen/Vita mampu membalas kekalahan dan melaju ke babak perempat final. Di babak perempat final, unggulankelima dari China Zang Nan/Tang Jinhua dihentikan dalam dua game saja. Sayang, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen dari Denmark yang menjadi unggulan ke dua menghentikan aksi ganda campuran baru ini.
Praveen di masa yunior juga sempat menunjukkan kepiawaiannya bermain ganda campuran dengan baik. Ia yang menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan Asia Yunior 2011 juga bisa menjadi semifinalis bersama Tiara Rosalia Nuraidah. Ia juga sempat di padukan dengan juara dunia Yunior 2011 Gloria Emanuelle Widjaya di sekitar tahun 2010. Praveen menyadari jika suatu hari nanti Vita Marissa lebih dulu mundur dari dunia bulutangkis.
"Saya tahu Vita tidak akan lama lagi bergelut di bulutangkis. Saya akan memperbagus teknik individu dan juga mental saya sehingga kedepannya saya siap dipasangkan dengan siapa saja," ungkap Praveen. (AR)