PB Djarum memiliki atlet yang berpotensi untuk bisa menjadi tunggal masa depan merah putih. Ia adalah atlet muda asal pulau Sumatera, M Bayu Pangisthu. Meski usianya baru 16 tahun, Bayu sanggup memberikan perlawanan sengit kepada atlet mantan Pelatnas, Febriyan Irfanaldy di babak pertama Indonesia Open Grand Prix Gold yang berlangsung kemarin (25/09).
Menghadapi pemain yang cukup jauh pengalaman bertanding, Bayu mengakui tampil tanpa beban. Ia yang memang baru kali ini bertanding di turnamen berlevel Grand Prix Gold itu, mampu membuat Febriyan cukup kerepotan.
Di game pertama, Bayu terlihat melakukan start yang cukup lambat. Ia kerap tertinggal, namun ia berhasil meraih angka demi angka hingga akhirnya mampu menyamakan kedudukan diangka 14. Ia pun berhasil menjaga selisih pointnya antara satu atau dua angka. Bahkan ia sanggup membuat deuce, meski akhirnya kalah tipis 20-22.
Di game kedua, Bayu kembali tampil ngotot. Penempatan bolanya sempat membuat ia unggul tipis 7-6. Kendati berikutnya, beberapa bola tanggung yang gagal diantisipasinya membuat ia kembali tertinggal 8-11, dan akhirnya kalah 18-21.
"Tadi pasti terlihat di lapangan, kalau saya kalah pengalaman. Tapi saya merasa cukup senang dengan permainan tadi, meskipun saya kalah," ujar Bayu usai laga.
Febriyan sendiri memang bukan nama baru di arena bulutangkis. Menghabiskan masa kecil di Surabaya, Febriyan sempat membela Singapura selama beberapa tahun sebelum akhirnya kembali pada tahun 2010 lalu dan bergabung bersama Pelatnas. Meski akhirnya ia mengundurkan diri dari Pelatnas pertengahan tahun lalu.
"Tadi saya mencoba untuk serileks mungkin, karena biasanya kalau tegang malah justru mainnya tidak enak," tuturnya.
Selain Bayu beberapa atlet PB Djarum pun harus terhenti di babak pertama. Mereka adalah Ihsan Maulana Mustofa dipaksa mengakui keunggulan Iskandar Zulkarnain Zainuddin dari Malaysia, 15-21, 6-21. Sedangkan Kho Hendriko Wibowo takluk ditangan Setyaldi Putra Wibowo yang berasal dari PB Guna Dharma, 14-21, 10-21. Sedangkan Thomi Azizan Mahbub terhenti di tangan Goh Soon Huat unggulan ke 13 dengan 10-21, 19-21.
Kubu PB Djarum pun membawa kabar gembira, dimana Reksy Aureza Megananda yang sama sekali tidak diunggulkan, mampu mengatasi peraih medali perunggu SEA Games 2011 lalu, Robin Gonanza. Kalah tipis 23-25, Reksy berhasil mencuri kemenangan di dua game berikutnya dengan 21-13 dan 21-17.
Sementara para unggulan masih terlalu tangguh bagi lawan-lawannya. Seperti Simon Santoso berhasil lolos ke babak kedua usai kalahkan Kento Momota dengan 21-10 dan 21-16. Kemenangan pun dibukukan Dionysius Hayom Rumbaka, Sony Dwi Kuncoro dan Tommy Sugiarto. (IR)