Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Lawan Bingung, Ahsan/Bona Menang
23 Juni 2011
Lawan Bingung, Ahsan/Bona Menang
 
 

Pasangan ganda putra Pelatnas, Mohammad Ahsan/Bona Septano melaju ke babak kedua kejuaraan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011 setelah berhasil menekan Mohd Zakry Abdul Latif/Hoon Thien How (Malaysia) yang nampak kewalahan menghadapi pasangan Indonesia tersebut. Selanjutnya, bersiap untuk menghadapi pasangan unggulan.

Sepanjang game pertama, Ahsan/Bona bermain cepat namun cermat. Bola banyak disambut awal sehingga mampu menekan lawan yang semakin sering membuat kesalahan sendiri. Ahsan/Bona menang 21-15 hampir tanpa perlawanan berarti dari Zakry/Hoon.

Di game kedua, Zakry/Hoon berusaha melepaskan diri dari tekanan dan sempat beberapa kali menggeber smes. Dari tertinggal 8-13, mereka mampu mengejar sampai 13 sama. Namun keagresifan mereka berbanding lurus dengan inakurasi, sehingga tetap saja Ahsan/Bona cukup banyak mendapat angka “gratisan” dari pasangan Malaysia tersebut.
Setelah berimbang 17 sama, akhirnya Ahsan/Bona tidak memberi ampun lagi dan menutup pertandingan dengan kemenangan 21-17.

Di babak kedua mereka akan bertemu dengan pasangan Taipei unggulan keenam, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu. Kedua pasangan ini belum pernah bertemu sebelumnya, karenanya Ahsan/Bona perlu berhati-hati karena Fang/Lee tentunya ingin mempertahankan gelar juara yang diperolehnya tahun lalu di Istora dengan susah payah. Ahsan/Bona sendiri tahun lalu dihentikan oleh Anthony Clark/Nathan Robertson di perempat final.

Ahsan/Bona ditemani oleh Markis Kido/Hendra Setiawan dan Angga Pratama/Ryan Agung Saputra di babak kedua.

Alvent/Hendra Belajar dari Kesalahan Pekan Lalu

Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan kemarin kembali bertemu dengan Fu Haifeng/Cai Yun setelah pertemuan hari Minggu lalu di indoor stadium Singapura. Saat itu mereka kalah dua game langsung, namun di Istora kali ini mereka berhasil menggeret pasangan top China tersebut ke rubber game.

“Pelajaran kita dari pertandingan hari ini (final Singapore Open – red) adalah kita harus bermain lebih cepat karena mereka bermain sangat cepat,” jelas Hendra usai pertandingan final di Singapura, Minggu (19/6). Dan pelajaran tersebut benar-benar diterapkan kemarin di Istora. Mereka bermain lebih cepat, sigap, dan meminimalisir kesalahan sendiri.

Walaupun akhirnya kalah 12-21, 21-15, dan 14-21, tetapi perjuangan selama 51 menit itu terasa berbobot dan patut diacungi jempol. Semoga di pertemuan selanjutnya, pasangan Indonesia peringkat 10 dunia ini dapat mengalahkan Fu/Cai yang saat ini bercokol di peringkat tiga dunia. (DC)