Di pertarungan final ganda putra Kejuaraan Dunia 2011 yang berlangsung di Wembley Arena, London, kemarin (14/8), akhirnya Fu Haifeng/Cai Yun berhasil merebut gelar juara dunia untuk keempat kalinya setelah mengalahkan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong (Korsel) 24-22 dan 21-16. Tahun ini, tim Indonesia harus berpuas diri dengan medali perunggu di partai yang selama ini menjadi kebanggaan merah-putih.
Sepanjang game pertama, kedua pasangan sebenarnya nampak berimbang. Masing-masing saling mengejar bola dan mencoba menekan lawan dengan push drive dan smash-smash tajam. Beberapa kali mereka harus jatuh-bangun untuk dapat menyelamatkan bola. Saat Fu/Cai merasa sudah di atas angin karena memimpin jauh 15-11, Ko/Yoo menyusul dan memimpin 17-15. Pasangan Korsel ini bahkan lebih dahulu mencapai 20-18, namun pengalaman Fu/Cai sebagai pasangan nomor satu China hampir selama satu windu memampukan mereka untuk merebut game pertama 24-22.
Di game kedua, Ko/Yoo tampak semakin tak berdaya melawan keganasan Fu/Cai. Sepanjang game kedua tersebut, Fu/Cai menyetir jalannya pertandingan sepanjang game tersebut. Ko/Yoo hanya mampu bertahan dengan sering mengembalikan bola tanggung sehingga semakin menjadi bulan-bulanan mesin smash Fu/Cai. Game kedua berakhir anti-klimaks dari game pertama dengan skor 21-16.
Fu/Cai langsung berteriak keras sambil mengepalkan tinjunya. Cai Yun merebahkan dirinya di lapangan sambil menutupi mukanya. Kemenangan ini membuat mereka menjadi juara dunia selama tiga tahun berturutan (2009-2011). Mereka menjadi juara dunia pertama kalinya pada tahun 2006, namun setahun kemudian gelar itu direbut oleh pasangan Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan. Baru di kesempatan selanjutnya pada tahun 2009, mereka berhasil merebut gelar tersebut kembali.
Dari tunggal putri, sang penakluk unggulan, Cheng Shao Chieh tidak mampu menghalau ketangguhan pemain nomor dua China, Wang Yihan. Yihan menang 21-15, 21-10 setelah bergulat selama 40 menit sekaligus mempertahankan gelar sama yang diraihnya tahun lalu. (DC)