Samarinda - Menjadi juara tentu menjadi impian setiap para pelakon olah raga, tak terkecuali dari ranah tepok bulu. Salah satu rising star, Mohammad Ahsan yang sudah berhasil bersaing bersama pemain-pemain papan atas mengakui sangat ingin menjadi juara dimanapun ia berlaga.
Sepanjang 2011, prestasi Ahsan bersama pasangannya Bona Septano tak bisa dipandang sebelah mata. Pekan lalu, ia baru saja menjadi finalis Japan Open Super Series 2011. Ia juga menjadi semifinalis di Kejuaraan Dunia di London, semifinalis Djarum Indonesia Open Premier Super Series di Jakarta serta mengantarkan Indonesia menjadi semifinalis Piala Sudirman di Qing Dao, China.
Saat ditemui, Ahsan memang terlihat cukup kecewa dengan raihan-raihan yang ia capai. “
Setiap atlet pasti ingin jadi juara, ya begitupun dengan saya, beberapa orang bilang belum rejeki, dan belum waktunya, tapi kok belum rejeki terus,” ujarnya sambil terkekeh.
Di GOR Palaran, aksi perdana Ahsan/Bona di Indonesia Grand Prix Gold 2011 berhasil dilalui dengan mudah. Pasangan yang kini bertengger di rangking keenam dunia ini tanpa kesulitan berarti berhasil menang 21-13 dan 21-11 dari pasangan asal Malaysia Yogendran Krishnan/Kay Bin Yeoh.
Ahsan/Bona pun bertengger menjadi unggulan satu di turnamen yang mengambil tempat di Samarinda ini. Menjadi unggulan pertama tentu belum jaminan mereka bisa menjadi juara, tetapi diatas kertas seharusnya mereka bisa mengatasi semua lawan-lawannya yang notabene rangkingnya berada di bawah mereka.
Namun, perjalanan Ahsan/Bona pun bukan berarti tak akan tanpa aral. Ada beberapa nama yang bisa saja menjegal mimpi mereka untuk menjadi juara di tepian Mahakam ini. Diantaranya adalah unggulan delapan, Ingo Kindervater/Johannes Schoettler dari Jerman. Tapi kemungkinan batu sandungan mereka akan ditemui di semifinal, dua unggulan teratas kemungkinan akan berduel untuk tiket semi final.
Jika Ahsan/Bona mampu melaju ke babak semifinal, kemungkinan terbesar rival mereka adalah Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu dari Taipei yang akan saling hantam dengan pasangan Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata.
Ahsan/Bona belum pernah bertemu dengan ganda Jepang yang merupakan penghuni rangking 10 dunia, sementara atas Fang/Lee dari Taipei mereka sudah berhasil mengumpulkan poin kemenangan sebanyak dua kali, dan dua pertemuan ini terjadi belum lama ini. Ahsan/Bona menggulung Fang/Lee di Djarum Indonesia Open Premier Super Series dengan 21-19, 16-21 dan 21-12, serta pekan lalu di Japan Open Super Series dengan 21-15, 18-21 dan 21-16.
Jika mampu ke final, diprediksi akan terjadi lagi perang saudara antara Bona yang harus berhadapan dengan Markis Kido yang berpasangan dengan Hendra Setiawan. Pertemuan keduanya pun imbang 1-1. Di tahun 2008, Ahsan/Bona mengakui keunggulan seniornya itu dengan 17-21 dan 18-21, tetapi pekan lalu di Tokyo, Ahsan/Bona mampu menyamakan angka menjadi 1-1 setelah berhasil menang 15-21, 21-16 dan 21-18.
Akankah Ahsan dan Bona meraih gelar pertamanya tahun ini di tanah Borneo? Kita nantikan saja perjuangannya.