Setelah berjuang keras selama 40 menit, akhirnya Dionysius Hayom Rumbaka harus kembali mengakui keunggulan lawannya di babak pertama Denmark Open Super Series 2011, Sho Sasaki. Pelajaran tambahan bagi Hayom untuk pertemuan ke depannya.
Hayom (22 tahun) terlihat berjuang keras untuk dapat membalas kekalahannya dari Sho di Singapore Open Super Series Juni lalu. Kekhasan permainan Hayom yang memadukan smes keras dan net tipis ia perlihatkan di Denmark kali ini.
Namun Sho (29 tahun) adalah pemain kawakan yang terkenal sangat pantang menyerah. Ia meladeni setiap permainan Hayom dan bahkan beberapa kali berhasil mematahkan perlawanan putra Kulon Progo tersebut. Alih-alih memojokkan Sho, Hayom malah berbalik tertekan dan tidak sedikit melakukan kesalahan sendiri.
Walaupun sempat mengejar ketinggalan dari 18-20 menjadi 20-20, namun akhirnya game pertama jatuh ke tangan Sho 22-20.
Di game kedua, Hayom semakin tertekan dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Sho sendiri tidak banyak melancarkan smash; lebih banyak membuat Hayom berlarian ke berbagai titik lapangan. Dan game kedua pun akhirnya jatuh ke tangan Sho, 20-12.
Walaupun kembali kalah, namun tentu saja Hayom tetap dapat menuai pelajaran yang semoga dapat memperbaiki permainannya saat bertemu Sho lagi di masa depan.
Tiga Masih MelajuTiga wakil tunggal putra Indonesia lainnya lolos ke babak selanjutnya. Pertandingan tersingkat adalah milik Tommy Sugiarto yang menyelesaikan pertarungan dalam waktu 31 menit saat melawan Ajay Jayaram (India). Tommy menang 21-11 dan 21-16. Pertandingan tersingkat kedua adalah milik Simon Santoso yang juga menang meyakinkan 21-16, 21-5 atas pemain dari babak kualifikasi asal Taipei, Hsueh Hsuan Yi.
Wakil ketiga Indonesia, Taufik Hidayat, bermain selama satu jam untuk mengalahkan Hans-Kristian Vittinghus (Denmark). Taufik menang sangat tipis, 18-21, 22-20, dan 21-19 dari pemain “muda” Denmark tersebut.
Di babak kedua hari ini, Tommy akan bertemu Chen Jin (China), Simon bertemu Chen Long (China), sedangkan Taufik bersua pemain muda Denmark berusia 17 tahun yang sedang naik daun, Viktor Axelsen. Sebuah hari babak kedua yang menegangkan. (DC)