Malaysia Grand Prix Gold 2012 bisa jadi ajang pembuktian diri dari Sony Dwi Kuncoro bahwa dirinya masih mampu bersaing di arena bulutangkis internasional. Hal ini tercermin dengan berhasilnya ia menumbangkan beberapa unggulan sampai akhirnya ia akan bersua dengan pebultuangkis nomor wahid Malaysia, Lee Chong Wei.
Perjumpaan ini terjadi setelah Sony berhasil menundukkan pebulutangkis unggulan enam, Muhammad Hafiz Hashim. Game petama berlangsung ketat, kejar mengejar angka terjadi di sepanjang pertandingan. Beruntung Sony mampu menyudahi game pertama ini dengan 21-19. Keadaan di game kedua, lebih mencolok dimana peraih perunggu Olimpiade 2008 ini, mampu memimpin jauh 10-2 sebelum akhirnya menyudahi perlawanan pebulutangkis tuan rumah itu dengan 21-10.
Datuk Lee menundukkan putra Icuk Sugiarto, Tommy Sugiarto dengan 21-18 dan 21-18. Ini sekaligus memperlebar rekor pertemuannya dengan juara Taipei Grand Prix Gold itu menjadi 6-0. Dan sejauh ini, Tommy bahkan baru sekali mengajak pebulutangkis rangking satu dunia itu bermain rubber game, yang terjadi pada tahun 2007 di Filipina Open 2007, dimana Tommy sempat unggul 21-13 sebelum berbalik kalah 15-21 dan 16-21.
Pertemuan antara Sony dan Lee ini akan menjadi pertemuan kesebelas disepanjang karir keduanya. Meskipun pertemuan terakhir terjadi dua tahun silam di Istora sebelum Sony berkutat dengan cedera pinggang yang cukup lama. Pertemuan ini layak untuk dinantikan dan disaksikan.
Dari 10 pertemuan tersebut, keduanya berbagi lima kemenangan dan lima kekalahan. Di 2010 sendiri, Sony berhasil menang di babak perempat final Singapore Super Series, dimana ia unggul 7-21, 21-19 dan 21-15, Lee pun membalas kekalahan ini di semifinal Djarum Indonesia Open Super Series 2010 di Istora. Sony dipaksa menyerah dihadapan publiknya sendiri dengan 13-21 dan 9-21.