Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Vita Marissa Ingin Masuk Top 16 Bersama Jordan
22 April 2013
Vita Marissa Ingin Masuk Top 16 Bersama Jordan
 
 

Nama Vita Marissa mungkin bagi anda pecinta bulutangkis sudah tak asing lagi. Atlet spesialis ganda kelahiran Jakarta, 4 Januari 1981 ini memang sudah memiliki banyak prestasi. Mulai dari kejuaraan multi event seperti SEA Games, Asian games bahkan Olimpiade pernah ia cicipi. Berbagai gelar di semua level pernah ia raih baik di ganda putri maupun ganda campuran mulai dari grand prix, grand prix gold, bahkan super series pernah ia sabet serta menjadi squad terbaik tanah air di team event pun pernah ia jalani.

Mulai awal tahun 2013 lalu, Vita resmi berpasangan dengan atlet muda PB Djarum Praveen Jordan. Tak butuh lama bagi Vita, dalam empat bulan pertama ia sudah berhasil membukukan kembali kemenangan. Ia bersama Jordan sukses menjadi juara di ajang Australia Open Grand Prix Gold 2013.

“Target untuk tahun ini bersama Jordan, ingin bisa tembus top 16 dunia,” ujarnya.

Vita memang dikenal sebagai atlet ganda tangguh. Bersama siapa saja ia dipasangkan, ia bisa mencatatkan prestasi. Vita yang merupakan putra bungsu dua bersaudara dari pasangan Aris Harsono dan Yulianawati ini bergabung bersama PB Djarum awal tahun 2013 ini. Hal ini menjadi berita yang cukup mengejutkan bagi para pecinta bulutangkis, namun Vita punya alasan sendiri mengenai kepindahannya ini.

“Dulu memang saya sudah akan bergabung dengan PB Djarum sebelum bersama Tangkas, hanya saja dulu tahun 1994, Djarum belum mempunyai tempat latihan di Jakarta, dan orang tua saya keberatan untuk saya pindah ke Kudus karena masih kecil,” jelasnya.

Selain itu, Vita juga mempertimbangkan hal lain, banyak saudara yang memang bergabung dengan keluarga besar Djarum, di antaranya Hariyanto Arbi. Arbi sendiri adalah paman dari Vita.

“Hariyanto Arbi itu sepupu mama, dan memang selain itu banyak saudara yang kerja di Djarum, jadi itu jadi pertimbangan saya. Ditambah saat saya ingin bergabung, Djarum masih mau menerima saya,” lanjutnya.

Prestasi Vita memang sudah bertumpuk. Baik sejak ia bergabung di Pelatnas sejak tahun 1996 sampai ia sudah tak lagi bergabung dengan tim nasional. Di ganda putri prestasinya pun tak sedikit. Mulai dari berpasangan dengan Deyana Lomban di ganda putri, Vita menyabet gelar Indonesia Open 2001, dan bersama Liliyana Natsir ia pun berhasil menjadi juara di tahun 2008. Namanya makin melejit saat ia berduet bersama dengan Nova Widianto, dan berhasil menjadi wakil merah putih di Olimpiade Athena, 2004.

Meski sempat dibekap cedera di tahun 2004 serta di cerai dari Nova di tahun 2005, Vita pun vakum sepanjang tahun 2005 untuk menyembuhkan cedera bahunya. Atlet yang menyukai Mel Gibson ini sukses melakukan come back di tahun 2006 bersama Flandy Limpele, di mana ia menyabet gelar Super Series di Jepang.

Dengan berbagai gelar dan penampilan yang konsisten, ia pun layak tampil di Olimpiade 2008 bersama wakil Indonesia lainnya Nova yang berduet dengan Liliyana Natsir, Meski tak sampai menyumbangkan medali, Vita mengaku bangga sekaligus kecewa dengan pesta terbesar olahraga dunia itu.

“Olimpiade 2008 itu menjadi hal yang paling membanggakan dan mengecewakan bagi saya. Saya bisa main sampai semifinal, sayang tak bisa menyumbangkan medali. Ini juga karena saya cedera di tahun 2004, saya bangga bisa kembali tampil di Olimpiade,”
akunya. (IR)