Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Yantoni Edy Saputra, Tak Ada Kamus Menyerah
20 Maret 2014
Yantoni Edy Saputra, Tak Ada Kamus Menyerah
 
 

Tidak terpilih sebagai salah satu pemain yang menjadi wakil Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia Junior 2014, tidak lantas membuat Yantoni Edy Saputra patah semangat. Memang ada rasa kecewa yang menyelimuti dadanya. Apalagi tahun lalu ia sempat membela merah putih di kejuaraan khusus pemain Junior ini. “Pasti kecewa, apalagi tahun kemarin sudah ikutan. Tahun ini malah ga ikut, berarti saya lagi ada di masa penurunan,” ujarnya.

Tapi seorang Yantoni tak mau larut dalam suasana hati. Baginya, selalu ada hikmah di balik kegagalannya untuk menjadi salah satu anggota tim Junior Indonesia dan tak ada kamusmenyerah. Ia pun menyikapi semua ini dengan bijaksana. “Berarti harus ada evaluasi lagi kekurangan saya dimana agar bisa lebih baik lagi, bukannya malah tambah menurun,” tegasnya. Yantoni membuktikan ucapannya dengan mengikuti kesempatan berlatih di Pelatnas Cipayung. Meski hanya berlatih, tapi ia menjalaninya dengan penuh semangat. “latihan disini dengan di Djarum hampir sama. Hanya bedanya di sini teman sparing lebih banyak,” tambahnya. 

Selain kesempatan berlatih di Pelatnas, Yantoni pun kini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Sirkuit Nasional yang akan dilaksanakan di Batam. Tantangan lain rupanya akan ia jalani pada kejuaraan ini. Yantoni yang biasa berpasangan dengan Tedi Supriadi kali ini ia dipisah dari partner yang juga bersamanya main pada kejuaraan asia Junior 2014 lalu. Ridho Bianto Putro dipilih oleh para pelatih untuk menjadi tandem pemain kidal ini. Tak hanya itu, tantangan lain pun datang. Rupanya ia dan Ridho belum pernah sekalipun mengikuti latihan bersama. “Saya belum pernah berpasangan dengan Ridho. Latihan bareng pun belum pernah, karena saya masih latihan di Cipayung,” paparnya. Tetapi Yantoni tak terlalu mempermasalahkan hal ini. Ia telah memiliki trik jitu untuk menyiasatinya. “Yang penting komunikasi sama partner di lapangan. Tetap konsentrasi dengan permainan sendiri. Kalo udah keliatan mainnya partner seperti apa baru susun serangan,” jelasnya.

Meski baru kali ini dipasangkan, pelatih rupanya menargetkannya menjadi juara di kelompok ganda taruna putra. Bukan tak ada saingan yang harus ia temui di kejuaraan ini. Selain rekan satu klubnya, pemain dari klub lain juga merupakan ancaman besar baginya. “Banyak saingan. Seperti Altof/Reinard serta Ivan/Danang, saingan lain juga dari klub Djarum sendiri,” cetusnya.

Rupanya target yang dibebankan oleh pelatih, juga menjadi target pribadinya. “Yang pasti saya harus dapat gelar juara,” ujarnya mantap.

Selamat berjuang Yantoni. (AR)