Menjelang datangnya hari raya Idul Fitri, aktifitas latihan di PB Djarum Kudus sementara dihentikan sejenak selama satu minggu. Dengan liburnya latihan ini, dimanfaatkan oleh para atlet muda PB Djarum khususnya yang beragama Islam. Untuk merayakan hari kemenangan ini di kampung asalnya, guna bertemu dan bersilaturahmi dengan sanak keluarga besar di sana.
Salah satu atlet tunggal putri yang lahir pada bulan September 1998 ini akan merayakan di kota kelahirannya, yaitu kota Bandung. Sebut saja, Ghaida Nurul Ghaniyu atau teman-teman menyapanya dengan panggilan Nurul. Menurutnya, liburan ini menjadi momen bagi dirinya untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar dan teman-temannya. Apalagi pertemu dengan mereka itu hanya bisa dirasakan satu tahun sekali. Jadi ia tidak mau menyiakan kesempatan ini.
“Alasan saya mau mudik lebaran, karena sudah tidak sabar ingin bertemu dengan saudara-saudara jauh dan bisa kumpul bareng bersama keluarga besar. Biasanya kami berkumpul di rumah nenek atau orang yang dituakan. Kalau sudah bertemu, kami saling bercerita dan yang paling ditunggu-tunggu adalah pembagian angpau itu loh. Kan lumayan buat jajan,” sahut Nurul, sambil tertawa.
Nurul pun mengaku karena jembatan Comal yang menghubunkang ke kota Bandung sedang mengalami kerusakan. Niat mudik mengunakan travel bis dari Kudus pun harus dibatalkan sejenak. Akhirnya, menaiki pesawat menjadi salah satu alternatif dirinya untuk turun di kota Jakarta. Dan kemudian meneruskan perjalananya ke Bandung dengan bis travel.
“Sebenarnya, mudik naik bis itu enak. Bisa melihat pemandangan indah dan bertemu dengan kenalan baru. Memang sih, naik bis itu capek dan melelahkan karena perjalanan jauh. Tetapi saya senang aja. Seperti orang-orang gitu loh, kaya di TV yang pulang kampung. Sukanya sih di situ aja,” tambah mojang Bandung ini.
Kesempatan libur kali ini pun juga dimanfaatkan dengan baik oleh Intan Dwi Jayanti. Bagi Intan, alasan dirinya mudik ke Karanganyar karena ingin bertemu dengan sanak keluarga dan beberapa sahabat semasa kecilnya. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik, sebab hanya bisa dirasakan setahun sekali.
“Lebaran bersama keluarga adalah hal yang paling utama. Karena Do'a dan dukungan mereka lah, saya bisa menjadi seperti ini. Untuk mudik kali ini, saya menggunakan mobil pribadi. Takutnya di jalan nanti macet, jadi pakai mobil sendiri kan enak untuk istirahatnya. Kalau capek bisa berhenti aja.” jelas atlet kelahiran bulan November 1995 ini. (DS)