Nama Helena Ayu Puspitasari menjadi buah bibir pada kejuaraan bulutangkis Liga PB Djarum 2020. Di dua seri kejuaraan yang digelar di Kudus, namanya berkibar menjadi juara. Lebih membanggakan lagi, ia bisa merebut gelar di Liga PB Djarum II 2020 yang juga diikuti oleh sejumlah pemain dari Pelatnas.
Pada bulan Juli 2020, saat Liga PB Djarum I 2020 bergulir, Helena bermain rangkap. Selain bertanding di ganda campuran bersama dengan Dwiki Rafian Restu, Helena juga turun di ganda putri dengan Sang Ayu Putu Kharisma Maharani.
Helena dan Dwiki pada Liga PB Djarum I 2020 tampil sebagai unggulan ketiga dan berada satu grup dengan penunggu unggulan pertama Davin Rustama/Silvia Pramesti. Dari lima kali pertandingan penyisihan grup A, Helena dan Dwiki hanya menelan satu kali kekalahan dari Davin/Silvia.
Sebenarnya, baik Helena/Dwiki maupun Davin/Silvia sama-sama kalah satu kali. Hanya saja Davin/Silvia memiliki poin lebih baik dan berhak menjadi juara grup A, sementara Helena dan Dwiki harus puas di urutan kedua. Berbekal peringkat kedua Grup A inilah Helena dan Dwiki lolos ke babak semifinal.
Usai menang 21-16, 21-12 di babak semifinal dari Mochamad Rafi Rizky Kurniawan/Jovika Vandaria Ester Matiho, Helena dan Dwiki gagal bertemu dengan Davin/Silvia di babak final. Helena dan Dwiki berhadapan dengan Muh Putra Erwiansyah/Sofy Al Mushira Asharunnisa. Hanya dalam dua game, 21-11, 21-19 Helena dan Dwiki menggenggam gelar juara.
Helena meraih double champion pada Liga PB Djarum I 2020. Selain meraih gelar juara dari ganda campuran, ia dan Sang Ayu Putu Kharisma Maharani juga menyabet gelar juara di ganda putri. Pasangan yang tidak memiliki emblem unggulan ini tampil sebagai juara tanpa menelan kekalahan sejak putaran penyisihan grup dilaksanakan. Helena/Sang Ayu di babak final pun menjadi kampiun dengan menundukkan unggulan ke empat, Ridya Aulia Fatasya/Sofy Al Mushira Asharunnisa.
Tantangan Helena di Liga PB Djarum II 2020 semakin banyak. Hadirnya para pemain dari Pelatnas membuat tingkat persaingan semakin ketat. Terbukti, ia hanya mampu bertahan sampai babak kedua saja di ganda campuran. Helena yang berpasangan dengan Dwiki Rafian Restu kalah bersaing dengan pasangan Ghana Muhammad Al Ilham/Sang Ayu Putu Kharisma Maharani.
Tetapi di ganda putri, ia dan Serena Kani justru tampil sebagai juara walau nama seperti Agatha Imanuela, Febby Valencia Dwijayanti Ghani, Lisa Ayu Kusumawati, Ni Ketut Mahadewi Istarani ikut ambil bagian. Helena/Serena dihargai sebagai unggulan ketiga. Mereka berada di bawah bayang-bayang para pemain Cipayung, Agatha Imanuela/Febby Valencia Dwijayanti Ghani yang duduk sebagai unggulan pertama dan Lisa Ayu Kusumawati/Ni Ketut Mahadewi Istarani sebagai unggulan kedua.
Perjalanan mulus dilalui Helena/Serena sampai ke babak semifinal dan bertemu dengan Agatha/Febby. Tanpa ada rasa gentar, Helena/Serena membabat sang unggulan pertama hanya dalam dua game, 21-18, 21-18. Di babak final mereka juga membuat kejutan dengan membabat Lisa/Ketut dengan pertandingan ketat tiga game, 21-16, 17-21, dan 24-22.
Dengan hasil ini, tentunya membuat rasa percaya diri dari Helena akan semakin meningkat, apalagi ia mampu menghentikan para pemain dari Cipayung. Jika di tahun 2021 nanti turnamen bulutangkis bisa berjalan, bukan tidak mungkin nama Helena akan semakin melambung. (AR)