Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [French Open Super Series 2012] Persaingan Ketat di Ganda Campuran
23 Oktober 2012
[French Open Super Series 2012] Persaingan Ketat di Ganda Campuran
 
 

Sumber foto: pb-pbsi.org

Nomor ganda campuran diperkirakan akan menyuguhkan permainan-permainan yang lebih ketat di banding nomor lain di ajang French Open Super Series 2012. Terlihat dari skuat pemain elit dunia yang melanjutkan petualangannya dari Odense ke Paris. Tiga pasangan dari penghuni peringkat empat besar dunia hadir di kota yang terkenal sebagai kota yang romantis itu.

Xu Chen/Ma Jin, Zhang Nan/Zhao Yunlei, serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi unggulan teratas. Mereka yang pada pekan lalu saling bersaing di Odense,  kembali akan bertarung untuk jadi yang terbaik. Xu/Ma di babak pertama akan bersua dengan pasangan kakak beradik Markis Kido/Pia Zebadiah. Ini akan menjadi turnamen ketujuh Pia secara berturut-turut sejak PON Riau, Vietnam Open, Indonesia dan Taipei Grand Prix Gold, Belanda Grand Prix Gold, dan Denmark Open.

Pekan lalu, Xu/Ma bersua dengan Tontowi/Lilliyana di partai puncak. Jika kedua pasangan mampu memenangkan tiga partai awal yakni di babak pertama hingga perempat final, mereka akan bersua satu sama lain di babak semifinal. Namun tantangan cukup besar akan menghadang Tontowi/Liliyana di babak perempat final, dimana mereka berpeluang untuk bersua dengan Chris Adcock/Imogen Bankier. Pasangan Inggris yang merupakan unggulan ketujuh tersebut, akan berhadapan dengan pemenang antara partai Robert Blair/Vita Marissa atau Riky Widianto/Richi Dili Puspita terlebih dahulu.

Indonesia pun masih diwakili satu pasangan lainnya yakni Muhammad Rijal/Debby Susanto yang kali ini didaulat menjadi unggulan keenam. Peraih medali perak SEA Games 2011 itu kemungkinan besar akan menantang ganda baru China, Hong Wei/Luo Yu di perempat final, jika sebelumnya mereka mampu mengatasi Qiu Zihan/Bao Yixin. Jika terus mampu melangkah hingga babak semifinal, peraih medali emas Olimpiade Zhang/Zhao akan menjadi kandidat kuat yang akan menjadi lawan mereka untuk perebutan tiket final.

Mampukah pemain Indonesia menerobos dominasi pemain negeri tirai bambu di Stade Pierre De Coubertin? (IR)