Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [All England Super Series Premier 2014] Seluruh Tunggal Indonesia Terhenti
07 Maret 2014
[All England Super Series Premier 2014] Seluruh Tunggal Indonesia Terhenti
 
 

Turnamen bulutangkis tertua sejagad, All England Super Series Premier 2014 sepi dari pemain tunggal Indonesia. Seluruh pemian tunggal putra putri Indonesia akhirnya terhenti di babak kedua usai dikalahkan lawan-lwannya kemarin (6/3). Dua tunggal purti serta satu tunggal putra kandas di babak kedua.

Kekalahan di tunggal putri diawali oleh pemain tunggal putri terbaik Indonesia Lindaweni Fanetri. Berhadapan dengan pemain nomor satu Korea Selatan, Sung Ji Hyun, Lindaweni takluk dalam dua game.

Lindaweni sempat merepotkan unggulan ke-5 ini dengan mengajak bermain hingga deuce di game pertama. Namun keberuntungan belum berpihak kepadanya. Lindaweni menyerah dengan 21-23. Di game kedua Lindaweni tak mampu bangkit dari tekanan lawan. Ia pun kembali menyerah dengan 11-21.

“Di game pertama saat point-point kritis, saya kurang inisiatif dalam mengubah permainan.  Pada game kedua, lawan semakin matang, sementara saya tidak bisa mengubah irama permainan dan terus tertinggal dalam perolehan angka,” ungkap Linda seperti yang di lansir website PBSI.

“Kalau di tanya kecewa, ya pasti kecewa. Apalagi saya tidak dapat memenuhi target ke semifinal. Hasil ini juga tidak lebih baik dari tahun lalu, di mana saya bisa sampai ke babak perempat final,” tambahnya.

Bellaetrix Manuputty sempat memberikan harapan untuk terus berlaga pada kejuaraan berhadiah total US$ 400.000,-. Belaetrix yang tampil di babak kedua menghadapi pemain Kanada li Michelle sempat unggul di game kedua 23-21 setelah kalah di game pertama dengan 15-21. Namun di game penentuan Bela, panggilan Bellaetrix dipaksa menyerah dengan 16-21.

“Lawan punya tenaga yang kuat, saya sering kaget dan kurang siap menerima pengembaliannya. Saya juga merasa kalau bola-bola saya tidak membahayakan lawan. Pukulan-pukulan saya cenderung monoton. Biasanya saya melakukan variasi-variasi bola silang, tetapi tadi tidak keluar,” ujar Bela.

“Saya banyak di kontrol oleh lawan, selain itu saya juga merasa bermain terlalu berhati-hati,” tambahnya.

Dengan kekalahan dua Srikandi Indonesia di babak kedua, maka target yang dicanangkan oleh PBSI untuk nomor tunggal putri akhirnya tak tercapai. Babak kedua menjadi hasil terbaik yang di berikan oleh nomor tunggal putri.

Dionysius Hayom Rumbaka yang menjadi satu-satunya wakil tunggal putra yang tersisa juga akhirnya kandas. Hayom terhenti di tangan pemain Korea Selatan Son Wan Ho melalui pertarungan rubber game 1621, 21-14, 10-21. (AR)