Tim ganda putra Indonesia akhirnya hanya menyisakan satu wakil ke perempat final turnamen Singapore Open Super Series 2011 setelah gugurnya Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Markis Kido/Hendra Setiawan kemarin (16/6). Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan menjadi harapan terakhir dari partai ini.
Alvent/Hendra bermain sangat konsisten. Tidak hanya kembali mengalahkan wakil Taipei dengan pertandingan yang lagi-lagi hanya berlangsung selama 28 menit, Alvent/Hendra juga bermain piawai dengan kecepatan dan ketepatan bola yang baik. Mereka berhasil menekan Chen Hung Ling/Lin Yu Lang dengan bola-bola yang terus diturunkan melalui smes maupun net, sekaligus mematahkan serangan Chen/Lin dengan dorongan clear. Dengan strategi tersebut, Alvent/Hendra berhasil merebut tiket perempat final dengan skor 21-11 dan 21-19.
Tahun lalu, Alvent/Hendra hanya berhasil melaju sampai babak kedua karena kalah di tangan Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu. Kekalahan tersebut terbalaskan dengan cantik di Singapore Open Super Series tahun ini karena mereka berhasil lolos setidaknya ke perempat final, sekaligus mengalahkan Fang/Lee di babak pertama dua hari lalu.
Di perempat final, wakil terakhir merah-putih tersebut akan bersua pasangan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata yang juga menang meyakinkan 21-16, 21-14 atas Mak Hee Chun/Tan Wee Kiong asal Malaysia. Kekalahan Mak/Tan melengkapi kekandasan total tim ganda putra Malaysia setelah dua pasangan lainnya, Gan Teik Chai/Tan Bin Shen dan Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari/Ong Soon Hock pun kalah dari pasangan unggulan.
China sendiri sudah dipastikan mendapat satu tiket semifinal karena hari ini mereka akan mempertemukan Fu Haifeng/Cai Yun dan Hong Wei/Shen Ye. Hong/Shen adalah penjegal Ahsan/Bona kemarin.
Pertandingan Menarik Ahsan/BonaJalannya pertandingan antara Mohammad Ahsan/Bona Septano melawan Hong Wei/Shen Ye (China) sangatlah menarik. Berlangsung selama satu jam, kedua pasangan sama-sama bekerja keras untuk memenangkan pertempuran tersebut. Sepanjang game pertama, angka saling berkejaran dan saling menempel ketat. Ahsan/Bona berhasil naik ke 20-19 lebih dahulu, namun kemudian berhasil diimbangi 20-20 dan setelahnya Hong/Shen yang bermain hati-hati akhirnya mampu menutup game perdana tersebut, 22-20.
Game kedua, Ahsan/Bona bermain lebih kalem dan hati-hati dengan lebih banyak mematahkan perlawanan Hong/Shen dan bermain di sekitaran net. Strategi ini sempat membuat Hong/Shen bingung dan melakukan banyak kesalahan sendiri. Ahsan/Bona memenangkan game kedua tersebut dengan cukup meyakinkan, 21-13.
Di game ketiga, pasangan muda China tersebut kembali bermain hati-hati, dan juga berusaha bermain di seputaran net. Di lain sisi, Ahsan/Bona mengganti strateginya ke modus serangan agresif. Ahsan/Bona yang sempat tertinggal jauh 7-12 akhirnya berhasil mengejar 18 sama. Tetapi akhirnya Hong/Shen-lah yang berhasil menutup game penentuan tersebut 21-18.
Walaupun kalah, namun pertandingan tersebut berlangsung sangat menarik dan “mencekam” bagi para pendukung salah satu wakil. Diharapkan Ahsan/Bona akan bermain lebih solid dan terampil lagi di Indonesia Open Super Series Premier yang akan berlangsung pekan depan. (DC)