Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Lima Negara kuasai Piala Uber
12 Mei 2012
Lima Negara kuasai Piala Uber
 
 

Hingga saat ini baru lima negara yang bisa memegang lambang supremasi beregu wanita, Piala Uber. Nama piala yang di ambil dari mantan pemain bulutangkis Inggris, Betty Uber ini hanya beredar di lima negara. Mereka adalah China, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan tentunya Indonesia.

Jauh sebelum China hadir sebagai salah satu negara kuat bulutangkis, hanya Jepang, Amerika Serikat dan Indonesia, negara yang selalu menjadi pemenang. Amerika Serikat pernah berjaya dengan merebut Piala Uber untuk pertama kalinya di tahun 1957 saat kejuaraan di langsungkan di Inggris, tempat yang di sebut-sebut sebagai negara asal bulutangkis. Tiga kali negara adi daya itu merasakan nikmatnya menjadi juara dibayang-bayangi oleh seterunya dari Inggris dan Denmark.

Ditahun ke empat, kekuatan Asia mulai menjadi ancaman. Tahun 1966, Jepang muncul menjadi juara dengan mengalahkan juara bertahan Amerika Serikat. Indonesia muncul kemudian. Di tahun 1969 dua wakil Asia menggeser wakil Eropa. Jepang dan Indonesia yang menjadi wakil Asia tampil dibabak final. Hanya saja di tahun pertama Indonesia menjejakkan kakinya di final harus puas sebagai runner up. Jepang dan Indonesia di lima kali perrhelatan piala Uber selalu bisa unjuk kekuatan.

Indonesia sempat mencuri piala Uber di tahun 1975 ketika Jakarta menjadi tuan rumah. Kekuatan Asia makin bertambah.China muncul menjadi salah satu kekuatan bulutangkis dunia di tahun 1984. Bermain pertama kali di babak final, China mengalahkan tim Inggris. Empat belas kali pelaksanaanya sesudahnya, China selalu bisa hadir di babak final. Sebelas kali di antaranya bahkan bisa merebut piala Uber.

Korea Selatan menambah daftar panjang keperkasaan wakil Asia. Korea merasakan aura final Piala uber di tahun 1988. Hanya sayang langkahnya masih belum cukup untuk mengimbangi keperkasaan China.

Indonesia pernah merasakan manisnya menang dari raksasa China. Tak hanya sekali, Indonesia bahkan dua kali mempecundangi tim China. Pertama kali ketika Indonesia menjadi tuan rumah. Di tahun 1994, Istora senayan membuat pemain-pemain China bertekuk lutut. Mia Audina yang baru berusia 14 tahun mampu menjadi penentu kemenangan tim Uber Indonesia dengan mengalahkan Zhang Ning. Tak urung, selesai pertandingan Mia di serbu dan di gendong oleh rekan-rekannya.

Hongkong, negara bekas jajahan Inggris yang nota bene masih serumpun dengan China juga menjadi saksi, ketika Susi Susanti dan kawan-kawan kembali mengalahkan China tahun 1996. Sayang di tahun 1998, Indonesia harus kalah di babak final dari China.

Selain Indonesia, Korea Selatan juga menjadi negara yang mampu menghentikan aksi China. Di tahun 2010 lalu China terjungkal di tangan Korea Selatan di babak final. Padahal ketika itu, China merajai kekuatan bulutangkis putri dengan Trio “Wang” yang menakutkan. Belum lagi ditambah dua ganda putri China yang juga begitu mendominasi. Inilah kali pertama bagi negeri ginseng membawa pulang Piala Uber.

Jika dibuat daftar peringkat negara yang pernah merebut Piala Uber, China menjadi negara yang menduduki peringkat pertama dengan merebut sebelas kali juara. Disusul oleh Jepang dengan lima kali juara. Indonesia berada di peringkat ketiga bersama dengan Amerika Serikat dengan tiga kali merebut gelar juara. Hanya saja Indonesia masih lebih sering menjadi runner up ketimbang Amerika Serikat. Korea Selatan berada sesudahnya dengan sekali membawa pulang Piala Uber.(AR).