Olimpiade menjadi salah satu ajang paling prestisius di bulutangkis setelah mulai dipertandingkan di Olimpiade Barcelona tahun 1992 silam. Indonesia pun berhasil menorehkan sejarah, dimana untuk pertama kalinya mendapat medali emas. Pada tahun itu, tak hanya satu tapi dua emas berhasil dibawa pulang oleh Alan Budikusuma dan Susi Susanti.
Para pebulutangkis pun mulai menuliskan nama mereka sebagai pencetak sejarah, bahkan Alan yang merupakan jebolan PB Djarum berhasil masuk ke jajaran Famous Olympian di situs resmi Olimpiade London 2012.
Sumber foto: Sport360.comDua hari lalu, tepatnya tanggal 5 Agustus 2012, dunia kembali mencatat sejarah di Olimpiade. Untuk pertama kalinya, Lin Dan menjadi tunggal putra pertama yang berhasil meraih dua medali emas dari dua Olimpiade. Dua kali final Olimpiade, dua kali juga ia menaklukkan penghuni rangking 1 dunia, Lee Chong Wei. Sementara Taufik Hidayat menjadi salah satu atlet yang berhasil bermain di empat Olimpiade sejak 2000 hingga 2012, dengan raihan satu emas pada tahun 2004 silam di Athena.
Sedangkan Poul-Erik Hoyer Larsen, menjadi satu-satunya pemain Denmark yang pernah menjadi peraih emas Olimpiade sektor tunggal putra, dimana emas ini ia rebut di Atlanta tahun 1996 silam. Sementara di tahun 2012 Mathias Boe/Carsten Mogensen menjadi orang Denmark pertama yang meraih medali di sektor ganda putra, mereka harus puas usai dikalahkan Cai Yun/Fu Haifeng, yang menjadi emas pertama China di sektor ganda putra.
Rusia pun untuk pertama kalinya berhasil menjadi peraih medali perunggu di bulutangkis. Hal ini terjadi setelah Valeri Sorokina/Nina Vislova finish di tempat ketiga. Saina pun ulangi kesuksesan Maria Kristin Yulianti, dimana dua atlet ini berhasil menggagalkan sapu bersih medali oleh China di sektor tunggal putri. Saina pun mencatatkan diri sebagai pebulutangkis India pertama yang meraih medali.
Zhao Yunlei, menjadi atlet pertama yang berhasil meraih dua emas dalam satu kali Olimpiade, dimana ia sukses di ganda campuran sekaligus mematahkan mitos rangking satu di ganda campuran bersama dengan Zhang Nan, dan bersama Tian Qing ia masih terlalu kuat untuk penyumbang medali pertama bagi Jepang, Miyuki Fujii/Reika Kakiwa. Pendahulu Zhao, Gao Ling yang merupakan salah satu ganda terkuat, tidak bisa meraih gelar ganda. Di dua kali penampilannya, Gao berhasil meraih satu emas dan satu perunggu di Sydney tahun 2000. Dan 2004 ia meraih satu emas dan satu perak.